Angkasa Pura II Layani Hampir 92 Ribu Haji pada 2023

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin/Dok. Iconomics
PT Angkasa Pura II melayani pemberangkatan haji melalui sejumlah bandar udara yang dikelolanya. Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa dari 20 bandara kelolaan AP II terdapat 6 diantaranya untuk pemberangkatan haji.
“Kita memberangkatkan jemaah haji, kami mempunyai 20 portofolio bandara dan dari 20 portofolio bandara itu memang mostly sebagian besar di bagian Barat Indonesia dan dari 20 itu 6 bandara itu adalah bandara embarkasi dan disembarkasi,” kata Muhammad Awaluddin dalam Ngobrol Pagi (Ngopi) BUMN pada 22 Juni 2023.
Enam bandara tersebut adalah bandara Sultan Iskandar Muda (BTJ), bandara Sultan Syarif Kasim II (PKU), bandara Minangkabau (PDG). Bandara S. Mahmud Badaruddin II (PLM), bandara Soekarno-Hatta (CGK), dan bandara Kertajati (KJT).
Untuk bandara Kertajati sebetulnya tahun ini pertama kalinya diposisikan sebagai bandara udara embarkasi dan bandara disembarkasi. Menurutnya, dengan adanya bandara Kertajati ini sangat mempermudah pergerakan masyarakat terutama bagi warga Jawa Barat.
“Bandara Kertajati ini sangat membantu percepatan dalam konteks mobilisasi dan pergerakan bagi warga Jawa Barat yang sebelumnya harus ke Soekarno-Hatta harus transit dulu bermalam dulu, nah sekarang sebagian bisa dengan mudah bisa langsung lewat Kertajati,” ucapnya.
Awaluddin menjelaskan bahwa tahun 2023 ini jumlah jemaah haji yang berangkat dari 6 bandara tersebut mendekati 92 ribu atau persisnya sekitar 91.358 jemaah.
“Jemaah haji yang berangkat dari 6 bandara tadi itu kurang lebih mendekati 92 ribu jadi persisnya 91.358 untuk jemaahnya kalau kita liat angka ini dan kita bandingkan periode haji yang terakhir 2019 angka ini sudah hampir sama jadi ada pertumbuhan sedikit 0,4% untuk jumlah Jemaah,” jelas Awaluddin.
Pergerakan dari 6 bandara tersebut sebanyak 236 pergerakan pesawat dengan mengangkut 91.358 penumpang. Sehingga hal ini kemudian membuat AP II mengambil porsi 44% secara nasional terkait pemberangkatan haji.
Mengenai kesiapan infrastruktur, Direktur AP II menyebut tidak ada masalah karena semua fasilitas kesiapan operasi sudah sangat memadai. Awaluddin mencontohkan pada runway yang sangat dimungkinkan untuk pesawat berbadan besar maupun apron atau parkir pesawat yang juga memenuhi kriteria.