Bappebti: Total Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi Naik 29,34% di 2024

0
25
Reporter: Rommy Yudhistira

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat total nilai transaksi perdagangan berjangka komoditi (PBK) sebesar Rp 33.214,89 triliun pada 2024. Angka itu naik 29,34% dibandingkan 2023 yang mencapai Rp 25.679,97 triliun.

Kepala Bappebti Tirta Karma Senjaya mengatakan, kontrak berjangka yang banyak diperdagangkan dalam transaksi multilateral yakni komoditas timah, minyak kelapa sawit (CPO), emas, kopi, dan kakao. Sedangkan untuk produk pada transaksi bilateral yakni forex, indeks saham, dan saham tunggal asing atau single stock.

“Selain itu, instrumen PBK lain berupa sistem resi gudang (SRG) dan pasar lelang komoditas (PLK) mampu mendorong stabilitas harga dan pasokan komoditas, menjaga inflasi, serta meningkatkan ekspor non-migas Indonesia,” kataTirta beberapa waktu lalu.

Capaian lain terkait PBK, kata Tirta, total nilai transaksi perdagangan aset kripto mencapai Rp 556,53 triliun pada periode Januari-November 2024. Jumlahnya melonjak 356,16% dibanding periode yang sama pada 2023 sebesar Rp 122 triliun. Hal itu menjadi bukti meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap perdagangan aset kripto di Indonesia.

Baca Juga :   Pemerintah Buka Akses Badan Usaha Menjadi Investor Kripto, Apa Dampaknya?

Selanjutnya, ujar Tirta, perdagangan pasar fisik emas secara digital dalam bursa berjangka juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Data Bappebti menunjukkan, perdagangan emas fisik tumbuh sebesar 556% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Jika sebelumnya mencapai Rp 8,1 triliun, kata Tirta, perdagangan emas fisik menyentuh Rp 53,3 triliun pada 2024. Dari sisi volume mencapai 43,9 ton atau naik 430,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yakni 8,3 ton.

“Berdasarkan data yang diolah Bappebti, perdagangan emas fisik tersebut di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang cukup menggembirakan,” kata Tirta.

Masih pada periode yang sama, kata Tirta, nilai transaksi PLK mencapai Rp 97,15 miliar hingga akhir Desember 2024, atau naik 47,18% dari tahun lalu. Total pelaksanaan lelang pada 2024 mencapai 87 kali, mencerminkan peningkatan aktivitas perdagangan komoditas. Pencapaian ini didukung 5 komoditas utama, yaitu karet bokar, pinang, kelapa, jagung, dan beras yang menjadi motor penggerak utama pertumbuhan transaksi PLK di Indonesia.

Leave a reply

Iconomics