BPUI: Penyaluran KUR Pasca-Pandemi Naik Terus Puncaknya di 2022 Capai Rp 336 T

0
34
Reporter: Wisnu Yusep

Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada masa pandemi Covid-19 (2020) meningkat 42% menjadi Rp 60 triliun dari 2019. Kemudian, pemerintah menambahkan Kredit Modal Kerja Pemulihan Ekonomi Nasional (KMK PEN) sebesar Rp 60 triliun.

“Sebagaimana kita lihat, KUR hadir menyelamatkan usaha UMKM, testimoni diberikan bahwa benar telah membantu mereka untuk tetap bisa menjalankan usahanya,” kata Direktur Utama Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) Hexana Tri Sasongko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7).

Hexana mengatakan, KUR pun bisa menyelamatkan perekonomian masyarakat selama masa pandemi. Juga bisa membangun kembali usaha masyarakat yang sempat bermasalah selama masa pandemi.

Sementara itu, lanjut Hexana, realisasi penyaluran dan target KUR pasca-pandemi Covid-19 melonjak. Puncaknya terjadi pada 2022 yang nilai penyaluran KUR mencapai Rp 336 triliun.

“Pasca-pandemi ini di 2024 targetnya sudah mencapai Rp 300 triliun, namun realisasinya hingga Juni masih jauh dari target,” kata Hexana.

Peningkatan penyaluran KUR itu, kata Hexana, tercermin dari combined ratio atau peningkatan klaim yang dibayar penjamin. “Sudah melawati angka 100% dan diproyeksikan akan mencapai puncaknya di 2024, yang diperkirakan di atas 200%,” kata Hexana.

Baca Juga :   Rayakan HUT ke-26, Bank Mandiri Tegaskan Komitmen di Sektor UMKM Lewat Penyaluran KUR

Menurut Hexana, ini akan terjadi beban negatif dengan estimasi net biaya sebesar Rp 11,8 triliun hingga Rp 17,2 triliun yang akan menggerus ekuitas penjamin dalam hal ini PT Askrindo dan PT Jamkrindo.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics