Bumi Serpong Damai Tbk Bidik Pertumbuhan Prapenjualan 7,8% pada 2025 Menjadi Rp10 Triliun

0
29

Emiten properti bagian dari Sinar Mas Land, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membidik target prapenjualan Rp10 triliun pada 2025 ini, naik sekitar 7,8% dari realisasi 2024.

“Kami optimis bahwa peluncuran produk baru di BSD City serta proyek perusahaan patungan seperti Nava Park dan Hiera akan terus menarik minat pasar. Selain itu, perkembangan infrastruktur dan ekspansi industri di wilayah sekitar proyek kami, seperti Grand Wisata dan Kota Wisata, turut memperkuat daya tarik hunian yang kami tawarkan,” jelas Hermawan Wijaya Direktur BSDE, Selasa (11/3).

Sepanjang 2024, BSDE menorehkan prapenjualan sebesar Rp9,72 triliun, lebih tinggi sekitar 2% dari target yang ditetapkan BSDE pada awal tahun 2024 yakni Rp9,50 triliun. 

Hermawan menjelaskan, BSDE mengandalkan sektor resindensial untuk mendulang angka penjualan. Tahun ini, BSDE menargetkan 51% bersumber dari segmen residensial, kemudian segmen komersial akan berkontribusi sebesar 34% dan lain-lain sebesar 15%.

BSD City sebagai flagship proyek BSDE akan menjadi proyek dengan kontribusi tertinggi di semua segmen. Pada segmen residensial, BSD City diproyeksikan akan meraup prapenjualan sebesar Rp1,8 triliun atau 18% dari total target prapenjualan sebesar Rp10 triliun. 

Baca Juga :   Konsorsium Mitbana dan Sinar Mas Land akan Bangun Mix Use di BSD City Mulai Awal 2023

Untuk segmen komersial, proyek-proyek komersial yang berlokasi di BSD City ditargetkan meraih Rp1,7 triliun prapenjualan. Nominal tersebut setara 17% dari total target prapenjualan sebesar Rp10 triliun.  

Sementara itu, Grand Wisata dan Kota Wisata juga akan menjadi penyumbang utama terhadap prapenjualan BSDE. 

“Kami melihat bahwa perkembangan industri di wilayah timur Jakarta serta peningkatan konektivitas infrastruktur di selatan Jakarta akan berperan penting dalam mendorong permintaan di Grand Wisata dan Kota Wisata, dua township yang dikembangkan BSDE di wilayah tersebut,” ujarnya.

Selain itu, dengan akuisisi PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) pada 2024, BSDE mengharapkan tambahan kontribusi prapenjualan dari tiga proyek SMDM, yaitu Rancamaya, Royal Tajur dan Harvest City, yang diproyeksikan berkontribusi sekitar 3% terhadap total target prapenjualan. 

Hermawan mengtakan,  kebijakan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPNDTP)  yang diperpanjang hingga akhir 2025 memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan industri properti pada umumnya sejak November 2023 lalu. 

Kebijakan tersebut, jelasnya, berdampak positif bagi konsumen umtuk mendapatkan unit idaman, terutama di tengah isu pelemahan daya beli. 

Baca Juga :   Kawan lama Group dan Sinar Mas Land Selesaikan Konstruksi Mall di Kota Wisata Cibubur

Kebijakan insentif tersebut juga berdampak pada kinerja penjualan BSDE, terutama untuk segmen rumah tapak dan apartemen, seperti Grand Wisata, Apartemen Southgate dan Aerium. 

“Kami percaya bahwa insentif ini akan terus mendorong pertumbuhan industri properti nasional di tahun depan. Selain itu, strategi kolaborasi melalui skema perusahaan patungan juga menjadi faktor kunci dalam mempercepat pengembangan cadangan lahan, termasuk kontribusi dari akuisisi SMDM yang menambah portofolio kami di sektor hunian,” ujar Hermawan. 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics