
Cek PLTU Paiton, Dirut PLN Nyatakan Pasokan Listrik Jawa, Madura dan Bali Aman

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tiga dari kanan) didampingi Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso (dua dari kanan), Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi (tiga dari kiri), Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto (dua dari kiri), Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah (kanan), dan Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra (kiri) saat melakukan inspeksi jelang libur Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah ke PLTU Paiton, di Probolinggo, Jawa Timur/Dok. PLN
PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik aman pada saat Idulfitri 2024. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melakukan inspeksi langsung ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
“Saya ingin mengecek langsung kondisi operasional PLTU Paiton yang menjadi salah satu penopang kelistrikan Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Setelah mengecek semua, kami bersyukur pembangkit dalam kondisi aman dan prima, sehingga siap memasok listrik secara optimal untuk masyarakat,” kata Darmawan dalam keterangan resminya.
Ia menjelaskan meski beberapa unit PLTU Paiton sudah beroperasi cukup lama, namun semua unitnya masih bisa beroperasi optimal. Hal ini berkat digitalisasi yang telah dilakukan oleh PLN.
Ia mencontohkan, pada pembangkit listrik terdapat lebih dari 5.000 sensor parameter operasional. Dulu pihaknya tidak bisa memonitor secara realtime sensor tersebut dan memanfaatkan datanya menjadi sebuah informasi strategis untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi operasional.
“Kami membangun sistem digital di mana sensor di pembangkit, kami olah menjadi suatu sistem yang sangat canggih menggunakan artificial intelligence. Sehingga kami bisa melakukan automatic error detection, automatic error correction disertai automatic action,” tutur Darmawan.
Dengan adanya digitalisasi ini pun pemeliharaan pembangkit telah dilakukan secara efektif sebelum memasuki periode siaga Idul Fitri.
“Pemeliharaan sifatnya menjadi preventif, tidak reaktif setelah terjadi gangguan. Sistem ini bisa dilihat tidak hanya oleh petugas di lapangan, tetapi juga Direksi PLN Nusantara Power, Direktur Pembangkitan PLN, bahkan Direktur Utama PLN bisa memonitor secara real time,” kata Darmawan.
Dari sisi pasokan energi primer, dirinya memastikan keamanan pasokan batubara untuk PLTU Paiton dengan dengan rata-rata ketersediaannya di atas 20 Hari Operasi (HOP).
PLTU Paiton berkapasitas 4,7 Giga Watt (GW) berkontribusi memasok sekitar 60% listrik di Jawa Timur. Sementara, bagi sistem kelistrikan Jamali, pembangkit ini memasok 17% kebutuhan listrik. Adapun beban puncak pada sistem Jamali saat momen Idulfitri diperkirakan mencapai 21 ribu megawatt (MW), dengan Daya Mampu Pasok (DMP) mencapai 35 ribu MW.
PLTU Paiton sendiri terdiri dari 8 unit pembangkit. Di mana sebanyak 3 unit pembangkit dengan kapasitas 1.460 MW dikelola oleh subholding PLN Nusantara Power. Sementara sisanya dikelola Independent Power Producer (IPP). Khusus untuk pembangkit yang dikelola oleh PLN Nusantara Power, pihaknya juga menyiagakan lebih dari 500 petugas selama 24 jam.