Citi: Semua Bisnis dan Lembaga Keuangan Harus Peduli Kelestarian Laut
Sektor jasa keuangan harus mengambil peran dalam menjaga lautan. Citi melalui Citi Global Perspectives & Solutions (Citi GPS) merilis laporan terbaru bertajuk Sustainable Ocean Economy yang mengkaji pentingnya lautan bagi planet ini, mengapa semua bisnis dan lembaga keuangan harus peduli terhadap kelestarian laut, serta bagaimana mengatasi ketidaksesuaian antara pentingnya menjaga kelestarian laut, namun di sisi lain, terdapat kekurangan perhatian dan investasi terhadap kelestarian laut.
Head of Sustainable Finance dari Citi Global Insights, Jason Channell mengatakan meski semua memahami bahwa lautan itu penting, namun pada kenyataannya, banyak yang mengabaikan betapa pentingnya lautan bagi kelangsungan hidup manusia sebagai spesies.
“Kita telah menyebabkan kerusakan pada ekosistem yang mendukung 25% dari semua kehidupan laut: populasi laut menurun hampir 50% antara tahun 1970 dan 2012; 50% karang dunia telah hilang; dan dengan panas dunia yang naik 2°C, hampir 100% terumbu karang akan hilang. Sehingga, kita akan kehilangan seperempat dari semua kehidupan di laut,” katanya dalam keterangan resmi.
Menurut jurnal Rebuilding Marine Life (2020) oleh Carlos M. Duarte dan lainnya, sektor swasta dan keuangan telah berkontribusi besar terhadap penurunan kesehatan laut baik secara langsung maupun tidak langsung tetapi mereka juga penting untuk melestarikan dan memulihkan ekosistem laut.
Bentuk pembiayaan baru seperti debt- for- nature- swaps dan obligasi biru menjadi peluang besar untuk memobilisasi modal yang besar. Teknologi baru juga memberikan kesempatan untuk memahami laut dengan cara baru. Industri dan ekonomi baru menawarkan potensi ekonomi yang besar. Dan semua ini sebelum kita mempertimbangkan manfaat lingkungan dari pembangunan ekonomi laut yang berkelanjutan.
Laporan tersebut juga memberikan penilaian yang baru dan terperinci tentang dampak material dan pendapatan untuk industri. Di antara 48.000 perusahaan publik yang dinilai, Citi GPS menemukan bahwa US$4,3 triliun (11,7% dari total pendapatan yang dipetakan) berpotensi berisiko berdasarkan dampak material yang dipetakan oleh ENCORE pada penggunaan ekosistem laut. Jika juga mempertimbangkan pendapatan tidak langsung, berdasarkan peringkat dampak material untuk emisi gas rumah kaca (GRK) dan pemicu polusi, sekitar 27 triliun US$ (63% dari total pendapatan yang dipertimbangkan) dapat berisiko tidak langsung karena kemungkinan dampak negatif pada lautan.