Faisal Basri: Pengendalian Covid-19 adalah Kunci Pemulihan Ekonomi

0
423

Kunci untuk pemulihan perekonomian dan sektor lainnya adalah kemampuan negara mengendalikan wabah virus corona. Akan tetapi, itu yang tidak terjadi di Indonesia. Ketika negara-negara lain mulai bangkit, justru penyebaran Covid-19 di Indonesia sedang gencar-gencarnya.

“Dan sudah menjangkau 99,2% dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia,” peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (23/12).

Faisal mengatakan, kasus aktif dan kematian karena Covid-19 di Indonesia belum reda. Justru Indonesia saat ini memasuki fase kritis yang ditunjukkan dari kasus harian yang melampaui jumlah pasien yang sembuh. Karena itu, kasus aktif baik yang dirawat maupun isolasi mandiri mencapai lebih dari 100 ribu orang.

Menurut Faisal, karena kapastitas kesehatan Indonesia jumlahnya terbatas, maka orang meninggal pun naik. Jika situasi ini tidak dikendalikan, Indonesia bisa kolaps sebelum vaksinnya datang. Setelah ada perombakan kabinet, menurut Faisal, ada secercah harapan dengan penunjukan menteri kesehatan yang baru yaitu Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga :   Prabowo Belum Daftar ke KPU karena soal Cawapres dan Tunggu Waktu yang Tepat

“Solusi dari situasi ini testing harus dipergencar. Juga pelacakannya. Dengan demikian, kita bisa mengikuti negara-negara lain yang akan membuka sekolahnya dalam waktu dekat seperti, Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand dan lain-lain,” kata Faisal.

Mengutip sebuah survei, Faisal mengatakan, hanya 22% orang asing yang yakin datang ke Indonesia. Mengapa? Karena wabah Covid-19 belum bisa dikendalikan dengan baik. Intinya, pemerintah harus bisa mengendalikan Covid-19. Dan itu terbukti dengan pemerintah yang terus-terusan menggencarkan turis, tapi kenyataannya melorot hingga 88,25% per Oktober 2020.

Pemulihan pariwisata, kata Faisal, hanya bisa dilakukan apabila Covid-19 bisa dikendalikan. Hal lainnya, sebagai akibat dari Covid-19, tingkat pengangguran dari segi usia semakin muda mulai dari 15 tahun hingga 24 tahun yang jumlahnya mencapai 20,5% dari total pengangguran.

“Mereka ini terdidik, pendidikan mereka relatif tinggi. Karena Covid-19 tidak terkendali, maka kebijakan moneter, fiskal tidak bisa efektif. Hanya maksimal bisa sampai 50% efektivitasnya. Lihat saja Bank Indonesia (BI) yang sudah turunkan suku bunga, tapi pertumbuhan kredit masih negatif 1,4%. Rakyat masih taruh uang di bank, belum mau belanja,” kata Faisal.

Leave a reply

Iconomics