HPN 2022: Presiden Menyoroti Ekosistem Pers dan Penataan Platform Asing
Presiden Joko Widodo mengingatkan perusahaan pers terus memperbaiki kelemahannya dan mempercepat transformasi digitalnya.
“Saya tahu dalam dua tahun terakhir industri pers nasional mengalami tekanan yang luar biasa beratnya. Mengatasi tekanan akibat pandemi, mengatasi tekanan akibat disrupsi digital, dan juga mengatasi tekanan dari berbagai platform raksasa asing yang menggerus potensi ekonomi dan pengaruh media-media arus utama,” kata Presiden saat pidato Puncak Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2022.
Ia mengatakan perubahan drastis lanskap persaingan media melahirkan berbagai persoalan yang pelik. Adanya sumber-sumber informasi alternatif, tumbuh suburnya tren informasi yang semata mengejar jumlah klik atau views, membanjirnya konten-konten yang hanya mengejar viral, masifnya informasi yang menyesatkan bahkan adu domba, sehingga menimbulkan kebingungan.
Presiden berpesan dalam kondisi yang penuh tekanan ini, media-media mainstream, media-media arus utama harus secepatnya bertransformasi. Media diminta semakin inovatif, meningkatkan teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan yang sehat. Ia juga berpesan agar membanjiri kanal-kanal dan platform-platform dengan berita-berita baik, mencerdaskan dan mengisi konten-konten yang berkualitas, dan menjadikan kepercayaan dan integritas sebagai modal untuk merebut peluang-peluang yang ada.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga meminta Pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan sambil melanjutkan agenda-agenda besar bangsa. Menguatkan pijakan untuk melompat lebih tinggi dan mampu berselancar di tengah-tengah perubahan.
Dalam pidato Puncak HPN ini, Presiden mengatakan ekosistem industri pers harus terus ditata. Ia mengatakan iklim kompetisi yang lebih seimbang harus terus diciptakan. “Perusahaan platform asing harus ditata, harus diatur, agar semakin baik tata kelolanya. Kita perkuat aturan bagi hasil yang adil dan seimbang antara platform global dan lokal,” kata Presiden.