Kadin Kubu Arsjad Siap Jadi Mitra Strategis Pemerintah di 2025, Ini Alasannya

Tangkapan layar YouTube, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid/Iconomics
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kubu Arsjad Rasjid siap menjadi mitra strategis pemerintah pada 2025. Kadin siap berkolaborasi dalam mendukung sektor-sektor strategis yang bisa meningkatkan perekonomian nasional.
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengatakan, tahun depan merupakan momen penting bagi perekonomian nasional. Sebab, pemerintah memulai akselerasi pertumbuhan ekonomi di sektor-sektor strategis.
Karena itu, kata Arsjad, pihaknya menilai perlu meningkatkan sinergi dunia usaha dan pemerintah agar proses penyusunan kebijakan, serta implementasinya bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
“Untuk mencapai target pertumbuhan 8%, keselarasan dan sinergi mutlak diperlukan, khususnya pemerintah dan dunia usaha nasional,” kata Arsjad dalam keterangan resminya pada Senin (30/12).
Pada kondisi saat ini, kata Arsjad, Indonesia sedang menghadapi tantangan dari dalam dan luar negeri. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia meningkat 270 ribu orang periode Februari-Agustus 2024.
Ditambah lagi, sambung Arsjad, konflik Timur Tengah menambah ketidakpastian global sehingga menyebabkan harga komoditas naik, mengganggu rantai pasok, dan kinerja ekspor Indonesia.
Itu sebabnya, kata Arsjad, Kadin Indonesia akan terus mendukung pemerintah untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan berkelanjutan. Kadin Indonesia pun melakukan berbagai inisiatif di antaranya meluncurkan white paper arah pembangunan dan kebijakan bidang ekonomi 2024-2029.
“White paper memetakan 7 tema pertumbuhan teratas yang diproyeksikan dapat berkontribusi pada total tambahan PDB Indonesia sebesar US$ 400 hingga 450 miliar. Implementasinya juga akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan 16 hingga 18 juta lapangan kerja baru,” kata Arsjad.
Di samping itu, kata Arsjad, Kadin pun telah melaksanakan 162 dari 176 program kerjanya. Kemudian, menandatangani 43 kerja sama, dan 9 perjanjian kerja sama bidang ekonomi strategis selama periode Januari-Oktober 2024.
Perjanjian itu, kata Arsjad, dilakukan dengan 19 mitra internasional, 16 kementerian/lembaga, dan 17 sektor swasta. Juga menggandeng PT HM Sampoerna Tbk untuk menyelenggarakan acara bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia yang dihadiri lebih dari 1.250 UMKM, dengan fokus pengembangan usaha dan keterampilan digital,” katanya.
Leave a reply
