Menko Airlangga Beberkan Arah Kebijakan Proyek Strategis Nasional

0
488

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa dalam rapat internal dengan Presiden Joko Widodo dibahas tentang evaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN) antara lain tentang Tol Trans Sumatera, Tol Semarang-Demak, mekanisme pengadaan tanah dengan konsinyasi, dan kepastian PSN bagi proyek infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN).

Selain itu juga dievaluasi tentang Bendungan Gerak Karangnongko, Tol Tuban-Lamongan-Gresik, pengembangan Bio-fuel, etanol, methanol di Bojonegoro, usulan PSN untuk Terminal Petikemas Muaro Jambi, revitalisasi rumah susun, serta Pengembangan Lapangan Ubadari, CCUS, dan Compression (Pengembangan LNG Tangguh).

“Bapak Presiden Joko Widodo memberikan arahan bahwa seluruh PSN ini bermanfaat bagi masyarakat, terutama terkait dengan penciptaan lapangan kerja. Investasi dalam PSN juga tentu memiliki multiplier effect,” kata Menko Airlangga dalam keterangan resmi.

Menko Airlangga menyampaikan terkait multiplier effect yang muncul seperti dari pembangunan bendungan dan jalan dapat membuka akses yang lebih luas. Hal tersebut dikarenakan beberapa bendungan berada di wilayah yang dapat mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat karena ketersediaan air dan irigasi yang lebih baik sehingga bermanfaat untuk program-program pertanian.

Baca Juga :   Program PEN: Pemerintah Sedang Revisi Regulasi Perpanjangan Insentif DTP Perumahan

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa dalam periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebanyak 66 PSN telah tuntas di periode 2019-2021 dengan nilai sebesar Rp414,3 triliun. Proyek yang telah diselesaikan diantaranya berupa bendungan, bandara, jalan, kawasan, kereta, jalan tol, pelabuhan, SPAM, kawasan industri, dan teknologi.

Selanjutnya, Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa Rapint dengan Presiden kali ini juga telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo terkait Bendungan Gerak Karangnongko dan Proyek Tol Tuban-Lamongan-Gresik.

Dalam pertemuan tersebut juga diputuskan tentang pengembangan biofuel, etanol, dan metanol di Bojonegoro, diperkirakan investasinya sebesar Rp25,7 triliun dan diharapkan financial closing-nya dapat selesai di kuartal II tahun 2024. Kemudian juga dibahas tentang penyelesaian masalah pembebasan lahan di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Blora.

Menko Airlangga juga menyampaikan tentang proyek pabrik pupuk di Fak-Fak yang direncanakan akan diinvestasikan oleh Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim dengan nilai investasi sebesar Rp22 triliun untuk memproduksi amonia dan urea. Ia mengatakan proyek tersebut diharapkan juga dapat diselesaikan finansial closing-nya sebelum 2024.

Baca Juga :   Pemerintah Dorong Skema KPBU untuk Infrastruktur

Terkait proyek Pelabuhan Terminal Petikemas di Muoro Jambi,  disampaikan bahwa skema investasi tahap pertama sebesar Rp948 miliar dan tahap ke dua Rp3 triliun. Kapasitas kontainer pelabuhan tersebut sebesar 60.000- 80.000 TEUS, curah cair 2-3 juta ton, dan curah kering 7-8 juta ton per tahun.

Pengembangan Lapangan Ubadari, CCUS, dan Compression (UCC Project) di Teluk Bintuni dibiayai oleh konsorsium BP tangguh sebesar Rp38 triliun dan ini memiliki potensi meningkatkan tambahan gas dari proyek UCC, sebesar 900 MMSCFD, dan pengurangan emisi karbon +- sebesar 25 MT CO.

Menko Airlangga juga mengatakan terkait dengan beberapa penyelesaian PSN antara lain Tol Trans-Sumatera, diputuskan akan diselesaikan dalam tahap ke dua ini adalah yang rutenya dari Betung ke Jambi sepanjang 169 kilometer. Untuk konstruksinya Rp22 tirliun dan untuk kebutuhan lahannya dibutuhkan Rp4,1 triliun.

Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut Presiden Joko Widodo juga mengarahkan agar khusus untuk IKN baru juga ditetapkan sebagai PSN agar mempermudah dan mengakselerasi pembangunan IKN baru.

Leave a reply

Iconomics