Menkominfo Dorong Konsolidasi Tata Kelola Sistem Komunikasi Kabel Laut
Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong mitra kerja untuk melakukan konsolidasi agar ekosistem industri telekomunikasi lebih baik. Menkominfo Johnny G. Plate menyatakan tata kelola Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) di Indonesia harus berjalan lebih baik dan lebih teratur untuk mendukung agenda transformasi digital nasional.
“Transformasi digital ini untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia, juga untuk kepentingan perusahaan nasional kita. Inilah prasyarat utama, dan sekarang waktunya konsolidasi, khususnya di industri telekomunikasi,” kata Menteri Johnny dalam siaran pers tertulis.
Menurut Menteri Johnny, koordinasi dan konsolidasi seluruh penyelenggara layanan telekomunikasi fiber optik khususnya SKKL diperlukan agar bisa mempercepat transformasi digital yang sedang berlangsung.
“Mari kolaborasi dan berjuang bersama-sama. Sekarang waktunya konsolidasi, khususnya di industri telekomunikasi. Karena kita sedang masuk ke tahap baru yakni transformasi bahkan akselerasi transformasi digital,” kata Menkominfo.
Salah satu tantangan dalam pengelolaan SKKL, menurut Menkominfo, berkaitan dengan ketidakberimbangan antara bandwith domestik dan internasional per kapita.
Dibandingkan tahun 2019, kapasitas bandwidth per kapita hanya berkisar 0,063 dengan ranking cukup rendah di ASEAN. Menteri Johnny menyatakan hal itu terjadi karena luas wilayah negara dan jumlah penduduk Indonesia yang besar.
Ia mengatakan pemerintah memproyeksikan pada tahun 2025 kebutuhan kapasitas bandwidth sebesar 55 Tbps. Ia mengatakan tahun 2020 kapasitas Indonesia baru 18,1 Tbps, berarti butuh besar sekali kapasitasnya, 3 kali lipat kapasitas yang ada di tahun 2020 dalam empat atau tiga tahun kedepan.
“Karena kebutuhannya begitu besar, maka tata kelolanya juga harus besar, harus baik,” tegas Menteri Johnny.
Johnny mengajak untuk bersama-sama duduk bicara terkait dengan tata kelola SKKL. Ia menyebut pihaknya mendapat data dan informasi bahwa kapasitas bandwidth internasional Indonesia saat ini cukup besar secara nasional, tetapi tidak cukup besar per kapita, tidak cukup besar. Ia mengatakan masih kecil sekali per kapita di tahun ini.