Menteri BUMN Tingkatkan Kolaborasi BUMN dengan Pemda untuk Tingkatkan Nilai Aset

0
357
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Menteri BUMN Erick Thohir mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah meningkatkan nilai aset-aset milik perusahaan negara agar mampu mendongkrak pariwisata lokal.

Erick mengungkapkan hal tersebut saat menghadiri InJourney Street Festival di  Kawasan Kota Lama Semarang pada 21 Januari 2023.

Menurut Erick, BUMN senantiasa memiliki dua visi besar dalam mengembangkan kepariwisataan. Pertama, BUMN akan memaksimalkan aset BUMN untuk wisata lokal.

Sikap mengutamakan kekuatan wisata lokal itu didasarkan pada data yang menunjukkan bahwa 70% dari jumlah wisatawan di Indonesia adalah pelancong dalam negeri. Selebihnya, 30% merupakan wisatawan manca negara.

“Kita terkadang menomorduakan wisatawan lokal. Nomor 1 asing. Itu salah. Jangan pernah kita menomorduakan bangsa kita sendiri,” tuturnya.

Visi kedua, BUMN didorong untuk terus memaksimalkan UMKM dan merek lokal. Karena disana ada pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan.

“Dan ini era yang muda-muda, yang harus didorong agar Indonesia menjadi ekonomi terbesar ke-4 di dunia,” ujar Erick.

Erick mendukung langkah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney sebagai Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, yang telah melaksanakan program pengembangan aset-aset BUMN di Kota Lama Semarang. Salah satunya adalah dengan mengubah sebuah gedung berarsitektur kuno menjadi hotel bintang 4 tepat di tengah kawasan Kota Lama.

Baca Juga :   3 Strategi PLN untuk Capai 23% Energi Baru Terbarukan di 2025

“(Kota Lama Semarang ini, sudah) Seperti tidak di Indonesia,” ujar Erick menilai perkembangan di kawasan wisata itu.

InJourney sebagai Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung bersama Kementerian BUMN menyelenggarakan InJourney Street Festival di Kawasan Kota Lama Semarang. Dipilihnya Kota Lama Semarang sebagai lokasi kegiatan seni ini tentunya untuk mendorong percepatan pengembangan pariwisata di Kota Lama Semarang yang sedang dalam proses revitalisasi.

Kawasan dengan luas 72,3 hektar ini merupakan salah satu magnet pariwisata di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki nilai sejarah bergaya kolonial. Revitalisasi Kawasan Kota Lama Semarang juga merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah sebagai upaya untuk membangun ekosistem atraksi pariwisata di seputar Jogjakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar).

Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria menjelaskan bahwa InJourney Street Festival ini merupakan event pertama InJourney di kawasan Kota Lama Semarang yang diselenggarakan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai future outlook Kota Lama Semarang sebagai destinasi pariwisata tempo dulu yang timeless.

“Kita perlu membuka mata masyarakat akan potensi keindahan Kota Lama Semarang. Dengan demikian, nantinya Kota Lama Semarang dapat  menjadi tempat legendaris penuh nostalgia dan memberikan inspirasi, cerita serta pengalaman baru yang unik bagi siapapun,” kata Dony.

Leave a reply

Iconomics