Perekonomian Pulih Bertahap, Presiden Ingatkan Tetap Waspada Ketidakpastian Global

0
351

Presiden Joko Widodo mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap ketidakpastian global yang tengah terjadi. Indonesia harus memanfaat momentum yang saat ini sedang berlangsung, dimana pemulihan ekonomi nasional berangsur-angsur baik.

“Kalau kita lihat di urusan konsumsi, indeks keyakinan konsumen sudah kembali pada posisi normal kembali seperti sebelum pandemi. Kemudian juga ritel and sales index juga sudah mulai merangkak naik menguat seiring dengan pelonggaran mobilitas,” kata Presiden saat memberikan arahan pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2021 di Grand Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, pada 24 November 2021.

Kepala Negara menuturkan bahwa berdasarkan laporan Kementerian Keuangan, capaian pajak, bea dan cukai terpantau berjalan dengan baik. Namun, Presiden mengingatkan untuk tetap memperhatikan ketidakpastian global.

“Pajak sangat baik, bea dan cukai juga sangat baik, PNPB juga sudah lebih dari 100%, ini baik semuanya. Tumbuh 18,2 (persen) YoY, angka yang sangat besar sekali. Tapi sekali lagi, ketidakpastian itu selalu mengintip, hati-hati. Kita tetap optimistis tapi tetap harus hati-hati,” kata Presiden.

Baca Juga :   Pertama Dalam 6 Bulan, Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan, Tetap di Level 5,75%

Presiden mengatakan bahwa purchasing manager index (PMI) juga sudah menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi.

“Manufaktur, pabrik, industri pasti akan berproduksi karena dilihat ada demand. Inilah angka yang sangat tinggi sekali 57,2%. Pabrik, industri, perusahaan melihat bahwa ada sebuah prospek permintaan,” papar Presiden.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics