Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri: Nilai e-Commerce Diperkirakan Bisa Mencapai US$130 Miliar di Tahun 2025

Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Kasan/Dok. Iconomics
Ekonomi digital Indonesia sedang berkembang pesat. Hal ini dibuktikan dengan adanya transaksi e-commerce yang meningkat cukup tajam. Di tahun 2022 ini, tumbuh sekitar 19% dibandingkan tahun 2021 dengan volume sebanyak 3,4 juta transaksi. Sektor e-commerce juga diperkirakan masih akan bertumbuh 17-22% sampai tahun 2025.
Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Kasan menyebutkan bahwa berdasarkan laporan Economy Report 2022 Indonesia diprediksikan tahun lalu tumbuh sampai US$77 miliar.
“Diprediksi sekitar tahun lalu mencapai US$77 miliar dan tahun 2025 diperkirakan angkanya mencapai hampir dua kali lipat menjadi US$130 miliar,” jelas Kasan dalam acara Indonesia Business Innovation Forum 2023 yang diadakan oleh The Iconomics pada Jumat (17/02/2023).
Tak hanya itu saja, pada layanan pembayaran digital tahun 202,2 transaksinya mencapai US$266 miliar dan di tahun 2025, Kasan menyebut perkiraan mencapai US$421 miliar.
Adanya layanan pembayaran digital ini juga didorong karena perilaku masyarakat yang kini terbiasa melakukan kegiatan secara online karena adanya pandemi Covid-19.

Para undangan pada acara Indonesia Business Innovation Forum 2023 yang diadakan oleh The Iconomics pada Jumat (17/02/2023)/Dok. Iconomics
Pemerintah pun tengah mendorong berkembangnya ekonomi digital dengan melahirkan berbagai kebijakan seperti adanya UU PPSK. Dalam hal ini, pihaknya, Kementerian Perdagangan pun terus mendorong ekonomi digital.
Kasan mengatakan kolaborasi, kerja sama dengan berbagai pihak termasuk lembaga riset dan adaptasi digital menjadi kunci mengembangkan ekonomi digital.
“Tentu kedepannya, kita harapkan juga dapat tercipta ekosistem digital yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat dan juga memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi nasional,” kata Kasan.
Leave a reply
