PP Targetkan Nilai Kontrak Proyek Senilai Rp 34,4 T hingga Akhir Tahun Ini
PT PP Tbk (Persero) telah membukukan capaian nilai kontrak sebesar Rp 30,2 triliun dan menargetkan nilai kontrak sebesar Rp 34,5 triliun hingga akhir tahun ini. Juga sedang mengerjakan beberapa proyek yang masih dalam proses tender untuk mengejar target tersebut.
Direktur Utama PT PP Novel Arsyad mengatakan, pihaknya membidik target pendapatan sebesar Rp 21,5 triliun hingga penghujung tahun ini. Hingga Kuartal III/2023, PT PP telah membukukan pendapatan sebesar Rp 12,2 triliun.
“Saat ini sedang dalam proses pelaksanaan di lapangan untuk mengejar target-target penyelesaian yang ada di tiap-tiap proyek,” kata Novel dalam acara Public Expose PT PP yang digelar secara daring pada Rabu (20/12).
Dari sisi aset, kata Novel, PT PP membukukan Rp 59,3 triliun, liability Rp 44,2 triliun, dan equity sebesar Rp 15 triliun. Selanjutnya, dari sisi kinerja kontrak baru berdasarkan ownership structure, mayoritas berasal dari pemerintah yang mencapai 41%, BUMN 34%, dan swasta 25% hingga November 2023.
Novel mengatakan, proyek yang berasal dari pemerintah dan BUMN hingga akhir 2023, diproyeksikan masih mendominasi kontrak yang dikerjakan PT PP. “Di November 2023 ini, government memang masih mendominasi sebesar 41%, kemudian SOE (BUMN) 34% dan, private (swasta) 25%. Private 25% ini sebagian besar ada di project railway yang ada di Manila (Filipina),” ujar Novel.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP Agus Purbianto menambahkan, pencapaian Kuartal III/2023, PP grup mengalami pergeseran di mana peran serta induk perusahaan berkontribusi sebesar 71%, sedangkan sisanya berasal dari anak-anak perusahaan. Apabila dilihat dari pencapaian tersebut, sebesar 91% kinerja keuangan yang dihasilkan PT PP berasal dari sektor konstruksi.
“Yang mana pelaku sektor konstruksi di PP grup ini adalah PPRE (PT PP Presisi) yang capaiannya 16% dan PP Urban (PT PP Urban) 4%, jadi kira-kira sekitar 91% itu dikontribusikan sektor konstruksi,” tutur Agus.