Perluas Jangkauan Bisnis Ritel, BNI Sekuritas Tambah Kantor Cabang
PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) membuka kantor cabang ke-18 yang berlokasi di Gedung BNI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Blok M. Langkah ini bagian dari strategi dari rencana ekspansi bisnis ritel BNI Sekuritas. Langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan serta memberikan kemudahan akses bagi para nasabah dan calon nasabah BNI Sekuritas.
Direktur Utama BNI Sekuritas, Agung Prabowo menjelaskan bahwa Kantor Cabang Blok M BNI Sekuritas menjadi cabang pertama di wilayah Jakarta Selatan. Keputusan ini didasarkan berbagai faktor diantaranya yaitu wilayah Jakarta Selatan memiliki potensi pasar yang kuat, terutama dari segmen calon nasabah menengah ke atas. Apalagi kawasan ini memiliki tingkat aktivitas bisnis yang tinggi. Data Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) BNI Sekuritas juga menunjukkan hal yang sama, sehingga diperlukannya strategi optimalisasi dalam memenuhi kebutuhan pasar di wilayah tersebut.
“Alasan pemilihan Blok M adalah karena lokasinya yang strategis. Kantor Cabang Blok M BNI Sekuritas berada dalam jangkauan transportasi umum seperti MRT, dimana akses bagi Nasabah maupun calon Nasabah menjadi lebih mudah. Harapannya hal ini juga dapat mendongkrak peningkatan sales dari sisi ritel BNI Sekuritas, dimana pada bulan November 2023 Nasabah ritel bertumbuh lebih dari 10% dari bulan Oktober 2023, dengan pertumbuhan transaksi hingga 19% dari kuartal sebelumnya,” kata Agung dalam keterangan resminya.
Menurut Laporan Statistik Bulanan Pasar Modal yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga bulan September 2023, Jakarta Selatan berkontribusi sebesar 22,1% terhadap total jumlah investor di Provinsi DKI Jakarta dan mencatatkan transaksi bulanan sebesar 47,7% dari total transaksi bulanan di provinsi tersebut. Dalam laporan yang sama, disebutkan bahwa Jakarta Selatan memiliki total transaksi bulanan tertinggi se-Indonesia dan menempati peringkat ketiga sebagai kota dengan jumlah investor terbanyak di seluruh Indonesia, yakni sekitar 2,8% dari total jumlah investor nasional.