Presiden Berkomitmen Merehabilitasi Hutan Mangrove di Kalimantan Utara
Presiden Joko Widodo dan para Dubes negara sahabat berbincang di Tana Tidung, Kaltara/Dok. Setkab
Iconomics - Presiden Joko Widodo melakukan penanaman mangrove di Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara, kemarin (19/10/2021). Penanaman tersebut untuk merehabilitasi hutan-hutan mangrove yang rusak.
“Di Kalimantan Utara ini, ada 180 ribu hektare hutan mangrove yang kita akan lihat secara lebih detail lagi dan akan kita rehab. Target kita dalam tiga tahun ke depan akan kita perbaiki, kita rehabilitasi sebanyak 600 ribu hektare dari total luas hutan mangrove kita yang merupakan hutan mangrove terbesar di dunia, 3,6 juta hektare,” kata Presiden dalam pidatonya.
Rehabilitasi mangrove tersebut dapat memberikan manfaat untuk menjaga dari gelombang air laut, intrusi air laut, menjaga habitat dari spesies-spesies yang ada di hutan mangrove dan sekitar hutan mangrove ini, baik itu yang berkaitan dengan burung, ikan, kepiting, maupun monyet.
Perlindungan dan pemulihan ekosistem mangrove merupakan langkah penting bagi Indonesia dalam memitigasi perubahan iklim. Keberadaan ekosistem mangrove yang baik di kawasan pesisir juga dapat meningkatkan ketahanan masyarakat di pesisir terhadap perubahan iklim.
Presiden saat melakukan penanaman mangrove bersama masyarakat di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruk Legi, Kabupateb Cilacap, Jawa Tengah pada 23 September 2021 pernah mengatakan rehabilitasi mangrove dilakukan untuk memulihkan, melestarikan kawasan hutan mangrove.
“Selain itu, rehabilitasi mangrove juga untuk mengantisipasi dan memitigasi dampak perubahan iklim,” katanya.
Waktu itu, Presiden Jokowi menegaskan akan terus melakukan rehabilitasi mangrove melalui KLHK dan BRGM. Untuk mempercepat pencapaian target tersebut, Presiden memberi petunjuk lapangan kepada Menteri LHK, Kepala BRGM dan Dirjen PDASRH.
