Presiden Jokowi Pompa Optimisme di Depan Pebisnis
Presiden Joko Widodo mengajak seluruh lembaga, asosisasi, dan masyarakat untuk tetap optimistis di tengah isu global bahwa tahun 2023 akan gelap. Managing Director IMF telah melihat Indonesia sebagai titik terang di tengah kesuraman ekonomi global karena inflasi di Indonesia terjaga 5,7% dan dunia sudah di atas 10-12%. Bahkan ada yang sudah mencapai lebih dari 80%.
“Kenapa kita harus pesimis? kalau angkanya terjaga seperti itu. Kita harus optimistis kemudian juga pertumbuhan ekonomi growth di kuartal ketiga kita tumbuh 5,72%,” kata Jokowi dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin pada 2 Desember 2022.
Jokowi juga juga menjelaskan bahwa Indonesia mempunyai potensi dan kekuatan besar yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain. Potensi tersebut pertama Indonesia memiliki populasi sebanyak 278 juta, kemudian Asean sendiri memiliki populasi hingga 607 juta tentu ini menjadi pasar yang sangat besar. Kemudian, letak Indonesia tepat berada di jalur perdagangan dunia. Ketiga memiliki banyak Sumber Daya Alam berupa nikel, tembaga, bauksit, dan timah. Indonesia juga baru mendapatkan kepercayaan dari dunia Internasional.
Dari berbagai potensi dan kekuatan tersebut sangat memungkinkan mewujudkan visi Indonesia yaitu 2045 Indonesia Emas.
Presiden Jokowi juga menyoroti terkait sebuah ekosistem besar yang akan dibangun di Indonesia berupa ekosistem electric vehicle (EV) baterai. Jika Indonesia telah memiliki pabrik baterai maka Jokowi meyakini bahwa berbagai negara akan berdatangan ke Indonesia.
“Sehingga siapapun yang ingin membangun mobil listrik, kendaraan listrik pasti akan kesini karena lebih efisien semua, barangnya ada. Tembaga, bauksit ada dan yang lebih mendukung lagi adalah potensi green energy renewable sehingga betul-betul hasil dari produk itu sebuah hasil yang premium. Ini yang dikejar oleh orang kita, kita ga sadar bahwa kita sedang berada pada kepmimpinan puncak global di sisi ekonomi. Trust baru dapat jangan dilewatkan,” jelas Presiden.