PTPN III Diminta Wujudkan Swasembada Gula dan Tingkatkan Produksi Tebu
Swasembada gula dan keberpihakan pemerintah terhadap petani tebu menjadi perhatian Komisi VI DPR. Pasalnya, permasalah gula dinilai masih belum diselesaikan secara menyeluruh sehingga konsumsi gula masyarakat masih mengandalkan importasi.
Anggota Komisi VI DPR Daeng Muhammad, misalnya, mengatakan, perusahaan induk Perkebunan Nusantara (PTPN III) mengetahui betul akar masalah persoalan gula di Indonesia. Karena itu, PTPN III dinilai seharusnya sudah punya rencana induk untuk menyelesaikan masalah tersebut khususnya soal swasembada gula.
“Pertanyaannya, ada nggak sih kesungguhan dari pemerintah? Bicara kesungguhan ini bicara keberpihakan. Kalau permasalahan ini sudah dikuasai, tinggal mencari metode dan solusinya,” kata Daeng ketika rapat dengan jajaran direksi PTPN III beberapa waktu lalu.
Daeng mengatakan, pihaknya tentu saja mendukung pemerintah terutama PTPN III untuk mewujudkan swasembada gula nasional itu. Itu sebabnya, Komisi VI ingin mengetahui skema kerja dan kesungguhan dari badan usaha milik negara (BUMN) itu membangkitkan kembali kejayaan industri gula seperti periode 1930-an.
Kenyataannya, kata Daeng, apa yang dilakukan PTPN III tidak sesuai dengan kebijakan yang telah dilaksanakan. Semisal, gula masih saja impor sehingga politik keberpihakan terhadap industri gula nasional sama sekali tidak ada.
“Jadi, persoalannya ketika impelementasi tidak didukung dengan semangat keberpihakan,” ujar Daeng.
Dukungan Komisi VI, kata Daeng, sudah diwujudkan salah satunya dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 1 triliun. Namun, PMN tersebut malah diproyeksikan untuk membangun pabrik gula baru di saat bersamaan bahan baku gula di berbagai daerah terus mengalami penurunan.
“Jangan kita berpikir pabrik gula baru kalau bahan baku petani kita sudah tidak mau. Jangan-jangan ada skema terencana, terstruktur, supaya petani kita tidak mau bergelut lagi di situ (menanam tebu). Saya tidak anti-impor, tapi kalau impor mematikan petani, ini jadi persoalan negeri kita ke depan,” katanya.