Sawit Disebut Semakin Strategis Terutama Pemenuhan Energi untuk Masyarakat

0
365

Kementerian ESDM mendorong semua pemangku kepentingan industri sawit untuk memberi perhatian pemanfaatan sawit tidak hanya untuk bahan bakar minyak (BBM) pengganti solar. Sudah saatnya mendorong pemanfaatn sawit untuk mengganti BBM jenis bensin.

“Soalnya kan impor BBM jenis bensin meningkat terus dan makin tinggi. Ini tentu saja membuat APBN ikut tergerus. Secara teknologi pemanfaatan sawit untuk mengganti BBM bensin sudah ada, bahkan di dalam negeri dan sedang berjalan,” tutur Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Dadan Kusdiana dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (10/2).

Dadan menuturkan, pemanfaatn sawit untuk mengganti solar lewat B30 sudah mencapai titik keseimbangan. Dengan kata lain, produksi biodiesel dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga tidak diperlukan impor solar.

PT Pertamina (Persero), kata Dadan, bahkan sudah memproduksi sendiri biodiesel untuk memenuhi kebutuhan solar di dalam negeri. Impor memang masih terjadi tapi dilakukan oleh perusahaan yang memiliki fasilitas di Singapura yang bertujuan untuk dijual kembali di Indonesia. Semisal Shell.

Baca Juga :   Industri Asuransi Jiwa Menatap Optimisme dan Angin Segar di 2021

“Kita sudah tidak ada. Jadi tantangannya memang pemanfaatn sawit untuk mengganti BBM jenis bensin,” kata Dadan.

Menurut Dadan, pemanfaatan sawit untuk mengganti BBM jenis bensin akan membuka pasar baru dan arah lain dalam industri ini terutama untuk greenfuel khususnya biogasoline. Saat ini prosesnya sudah berjalan dan masuk dalam proyek strategis nasional yang ditandatangan Presiden Joko Widodo.

Dengan fakta tersebut, kata Dadan, industri sawit semakin besar dan semakin strategis. Sawit tidak lagi hanya berpengaruh dalam sektor pertanian tapi juga kepentingan publik yang lain khususnya penyediaan energi.

“Realisasi produksi sawit (2020 untuk CPO) itu sekitar 50 juta ton. Dari jumlah ini hanya 20%-30% yang digunakan untuk biodiesel. Jadi sisanya masih dalam bentuk biomassa dan bisa digunakan untuk energi lain sesuai yang diinginkan. Cangkang sawit, misalnya, kita justru umumnya ekspor, padahal bisa juga untuk energi,” kata Dadan.

 

Leave a reply

Iconomics