Teknologi Finansial Diharapkan Berperan untuk Inklusi Keuangan dan Transformasi Digital

0
381

Pandemi Covid-19 dinilai memberi pelajaran betapa pentingnya transformasi ekonomi melalui digitalisasi layanan keuangan.  Di samping bermanfaat untuk efisiensi, pemanfaatan layanan keuangan digital diharapkan mendorong pemulihan ekonomi dan meningkatkan inklusi keuangan serta menjadi jembatan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Asisten Deputi Ekonomi Digital, Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, Rizal Edwin Manangsang mengatakan, berdasarkan studi e-Conomy SEA yang disusun Google, Temasek, dan Bain & Company bahwa ekonomi digital di Indonesia secara keseluruhan diperkirakan mencapai US$ 44 miliar pada 2020. Dan diperkirakan akan melesat hampir 3 kali lipat pada 2025 mencapai sekitar US$ 124 miliar.

“Dalam hal ini teknologi finansial (tekfin) memiliki peran yang sangat signifikan dengan estimasi mencapai US$ 40 miliar dengan pertumbuhan tahunan mencapai 50% pada tahun lalu dan diperkirakan mencapai lebih dari US$ 100 miliar pada 2025 berkat berbagai layanan yang semakin inovatif,” kata Edwin dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (22/4).

Edwin mengatakan, tekfin, e-commerce dan on demand services telah menjadi ikon ekonomi digital Indonesia. Ketiga sektor tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dalam waktu singkat. Untuk tekfin, misalnya, di awal perkembangannya layanan yang tersedia hanya untuk layanan pembayaran dan pinjaman.

Baca Juga :   Wakil Ketua DPR Gobel Minta Kereta Cepat Tak Lagi Bebani APBN

Sementara untuk saat ini, kata Edwin, perkembangan layanan tekfin telah berkembang dengan 20 model layanan bisnis. Keberhasilan layanan tekfin ini sangat dipengaruhi oleh iklim regulasi yang kondusif. Otoritas keuangan telah mengeluarkan regulasi Sandbox yang memungkinkan pengembangan keuangan digital.

Di sisi lain, kata Edwin, pemerintah juga memberikan ruang bagi tekfin untuk dapat mendukung pelaksanaan pembangunan. Ke depan tekfin akan terus memainkan peran penting dalam peningkatan inklusi keuangan dan juga transformasi digital di Indonesia.

“Dengan indeks inklusi keuangan sebesar 76% tahun 2019, pemerintah akan terus meningkatkannya menjadi 90% pada 2024. Kehadiran tekfin juga bukan tanpa tantangan, dalam hal infrastruktur, misalnya, harus dilanjutkan upaya untuk menjangkau wilayah tertinggal, terdepan dan terluar,” kata Edwin.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics