Tertinggi Dalam 40 Tahun, Pertalife Bukukan Premi Bruto Rp1,25 Triliun pada 2024

Kiri ke kanan: Apointed Actuary (Joko Suwaryo), VP Corporate Secretary (Amitya B Koesnowady), Direktur Utama (Hanindio W. Hadi), Direktur Pemasaran (Martino Faishal Saudi), dan Direktur Keuangan & Investasi (Sigit Panilih), foto bersama setelah memberikan paparan kinerja PertaLife Insurance 2024 dalam acara Media Gathering di Bogor, 24 Januari 2025
Di tengah lesunya pendapatan premi industri asuransi jiwa pada 2024, PT Perta Life Insurance berhasil mencetak rekor baru sepanjang 40 tahun usinya.
Berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit, pada 2024 Pertalife membukukan pendapatan premi bruto sebesar Rp1,25 triliun, tertinggi sejak perusahaan itu berdiri pada 1985.
Perolehan pendapatan premi bruto tersebut juga melampui target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan [RKAP] yang mematok target sebesar Rp2,08 triliun.
“Ini kerja keras semua, jadi bukan hanya dari tim Pertalife, tetapi juga dari stakeholders yang lain: dari pemegang saham kita yaitu Pertamina, PT Timah Tbk dan Kementerian Keuangan, kemudian dari rekan-rekan media juga yang membantu untuk mempublikasikan performance atau keberhasilan dari perusahaan yang membuat Pertalife semakin dipercaya,” ujar Hanindio Witoko Hadi, Direktur Utama Direktur Utama Pertalife dalam acara “PT Perta Life Insurance Media Gathering – Synergy: We Are Stronger Together” di Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/1).
Dibandingkan 2023, perolehan premi bruto Pertalife pada 2024 melesat sebesar 38,73%. Pada 2023, merujuk laporan keuangan, Pertalife membukukan pendapatan premi bruto sebesar Rp902,72 miliar.
Sebagai pembanding, pada 2024 kinerja asuransi jiwa tak begitu menggembirakan. Hingga September 2024, pendapatan premi asuransi jiwa sebesar Rp132,27 triliun, naik hanya 0,2%.
Hanindio mengatakan pertumbuhan premi yang signifikan merupakan hasil dari strategi bisnis yang berorientasi pada penguatan layanan kepada nasabah, diversifikasi produk, serta optimalisasi saluran distribusi.
Kepercayaan yang semakin meningkat dari para pemegang polis juga menjadi faktor utama dalam pencapaian ini, yang menunjukkan bahwa produk-produk PertaLife Insurance semakin relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Hanindio menjelaskan, RKAP mencerminkan target strategis berdasarkan faktor internal dan eksternal yang telah dipertimbangkan. Evaluasi berbasis RKAP memungkinkan perusahaan menilai efektivitas strategi, mengidentifikasi tantangan, serta memastikan pencapaian sesuai rencana.
“Pendekatan ini memberikan transparansi lebih baik kepada pemangku kepentingan dan membantu perusahaan beradaptasi untuk pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Hanindio.
Selain pertumbuhan premi bruto, PertaLife Insurance juga mencatatkan peningkatan laba setelah pajak sebesar Rp82,85 miliar, tumbuh 8,85% dibandingkan target RKAP sebesar Rp76,11 miliar. “Pendapatan investasi turut menunjukkan pertumbuhan positif dengan capaian Rp142,69 miliar, meningkat 13,84% dari target RKAP 2024 sebesar Rp 125,34 miliar,” imbuh Sigit Panilih, Direktur Keuangan dan Investasi PertaLife Insurance.
Dari sisi tingkat solvabilitas, PertaLife Insurance berhasil meningkatkan Risk Based Capital (RBC) menjadi 347,90%, jauh di atas ketentuan minimum yang disyaratkan regulator, yaitu 120%. “Hal ini mencerminkan kondisi keuangan yang sehat serta kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya,” kata Sigit.
Kinerja positif PertaLife Insurance juga didukung oleh efisiensi operasional yang semakin baik. Rasio biaya terhadap Premi Bruto yang berhasil ditekan menjadi 12,34% pada tahun 2024, menunjukkan peningkatan efisiensi dibandingkan RKAP 2024 sebesar 13,57%. Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam mengelola biaya operasional secara efektif, sekaligus mempertahankan kualitas layanan yang optimal bagi nasabah.
Direktur Pemasaran PertaLife Insurance, Martino Faishal Saudi menambahkan, untuk meningkatkan peluang pendapatan dari captive market, PertaLife Insurance akan membuat produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan di Pertamina Group dan Timah Group sebagai captive market PertaLife Insurance. “Salah satunya kami sudah menggarap asuransi kesehatan untuk Pertamina Upstream,” ujarnya.