Direncanakan Jokowi, Pembangunan Terminal IV Bandara Soekarno-Hatta Dibatalkan
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto membatalkan rencana pembangunan terminal IV di Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta yang digagas oleh presiden sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi) pada 2019 lalu.
Pembatalan rencana pembangunan terminal IV itu disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (4/11).
Erick juga merupakan menteri BUMN pada periode kedua pemerintahan Jokowi (2019-2024).
“Airport yang di Jakarta kemarin sempat ada usulan sebelumnya, ada pembangunan teriminal IV yang memakan biaya hampir Rp14 triliun. Tetapi setelah kita review, di kepemimpinan kami, ternyata tidak diperlukan terminal IV,” kata Erick dalam rapat itu.
Sebagai gantinya, tambah Erick, pemerintah hanya melakukan renovasi menyeluruh atas terminal yang sudah ada di Bandara Soekarno-Hatta yaitu Teriminal I, II dan III.
Ia mengatakan, dibanding biaya pembangunan Terminal IV yang mencapai Rp14 triliun, renovasi terminal I hingga III hanya menghabiskan biaya Rp1 triliun.
Dengan renovasi tersebut, tambah Erick, kapasitas terminal I hingga III melonjak dari 80 juta menjadi 100 juta penumpang per tahun.
Mengutip berbagai sumber, akhir tahun lalu, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai sekitar 80 juta.
Sebelumnya pada Juni 2019, Jokowi mengatakan, pembangunan terminal IV selesai pada 2021.
“Sudah dua tahun lalu saya perintahkan ke menteri ke pak dirut (Direktur Utama PT Angkasa Pura II) untuk siapkan perencanaan terminal keempat. Ini sudah mulai gambar-gambar desain sudah. Kita harapkan di 2021 terminal keempat juga sudah dibangun lagi,” kata Jokowi dalam kunjungannya ke lokasi pembangunan runway Bandara Soetta, Jumat (21/6/2019), dikutip dari CNBC Indonesia.
Selain Bandara Soekarno-Hatta, langkah efisiensi juga dilakukan Kementerian BUMN untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
“Untuk di Bali, memang kita juga melakuan efisiensi, yaitu dengan berbagai renovasi, sehiggah nanti penumpangnya bisa tumbuh dari 24 juta menjadi 32 juta, tanpa airport baru,” ujar Erick.
Soal rencana pembangunan bandara baru di Bali, Erick mengatakan, “tentu kalau ada penambahan airport di depannya, ya silakan.”
“Karena memang kalau kita lihat Bali ini angkanya bisa 50-100 juta,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan ke Bali pada Minggu (3/11), mengungkapkan rencananya membangun bandara di Buleleng.
“Saya sudah menyampaikan bahwa saya berkomitmen saya ingin membangun North Bali International Airport,” ucap Prabowo diiringi tepuk tangan seluruh undangan yang hadir saat pidatonya seusai makan siang di Restoran Bendega, Denpasar, dikutip dari Detik Bali.