Dokumen CIPP Diluncurkan, Kebutuhan Pendanaan Implementasi JETP di Indonesia Capai US$97,3 Miliar

1
182

Sekrtariat Just Energy Transition Partnership (JETP) meluncurkan dokumen Rencana Investasi dan Kebijakan Investasi atau Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) untuk transisi energi di Indonesia, pada Selasa (21/11).

Peluncuran dokumen CIPP dilakukan di Kementerian ESDM dan dihadiri oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Ad Interim, Erick Thohi; Menteri ESDM Arifin Tasrif; Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kenji Kanasugi; dan Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Michael F. Kleine.

Edo Mahendra, Head of JETP Secretariat mengatakan dokumen CIPP yang pada hakikatnya merupakan proposal investasi memuat peta jalan implementasi JETP berdasarkan berbagai skenario serta kebutuhan pendanaan. Dokumen ini juga memuat rekomendasi kebijakan serta transisi berkeadilan bagi implementasi JETP.

“Perlu diingat bahwa CIPP ini bukanlah dokumen kebijakan pemerintah Indonesia, namun dokumen ini dapat menjadi salah satu landasan penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan. Semua analisis, pemodelan, dan rekomendasi di dokumen ini bersifat masukan yang tentunya dapat dipertimbangkan oleh pemerintah Indonesia,”ujar Edo dalam paparannya pada saat peluncuran dokumen CIPP tahun 2023.

Baca Juga :   Pemimpin Industri Energi di Asia Hadir sebagai Pembicara dalam Hari Listrik Nasional ke-78 dan Enlit Asia 2023 pada November 2023

Dokumen ini, lanjut Edo, juga bisa berubah (living document), yang akan diperbaharui setiap tahunya agar mencerminkan perkembangan global dan prioritas nasional yang termutakhir.

Peta jalan yang tertuang dalam CIPP ini, tambahnya, menetapkan beberapa target kondisional bersama, yaitu emisi gas rumah kaca bagi sistem ketenagalistrikan on-grid pada tahun 2030 sebesar 250 juta ton dengan bauran energi terbarukan sebesar 44%.

Selain itu peta jalan JETP juga merancang trajektori menuju net zero emission di tahun 2050 bagi sektor ketenagalistrikan secara kondisional.

“Untuk mewujudkan peta jalan tersebut kami memperkirakan bahwa jumlah dana yang dibutuhkan setidaknya mencapai US$97,3 miliar yang mana itu adalah hampir 5 kali lipat dari jumlah pendanaan yang masuk dalam pledge di JETP,” ujarnya.

Sebagai kilas balik, Presiden Joko Widodo bersama Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden beserta para pemimpin negara International Partners Group (IPG) meluncurkan skema pendanaan transisi energi Just Energy Transition Partnership (JETP) di sela-sela acara KTT G20 di Bali November 2022. IPG dipimpin Amerika Serikat dan Jepang, beranggotakan Kanada, Denmark, Uni Eropa, Perancis, Jerman, Italia, Norwegia dan Inggris. Perjanjian internasional ini dituangkan dalam joint statement yang bersifat tidak mengikat.

Baca Juga :   BNI Sekuritas Siap Mendukung Dekarbonisasi di Pasar Modal

Implementasi JETP dengan komitmen pendanaan saat itu sebesar US$ 20 miliar atau sekitar Rp 300 triliun  berasal dari investasi publik dan swasta dalam bentuk hibah dan pinjaman bunga rendah. Dukungan pendanaan tersebut diharapkan  dapat mempercepat dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan.

Untuk mengimplementasikan perjanjian pendanaan transisi energi Just Energy Transition Partnership (JETP) pada Februari 2022 resmi dibentuk Sekretariat JETP.

Edo mengatakan Sekretariat JETP mulai efektif bekerja pada April 2023. “Tugas kami dalam fase perencanaan adalah mengkoordinir penyusunan dokumen CIPP dan memastikan proses JETP dilaksankan secara transparan, inklusif dan akuntabel dengan memastikan adanya penyelarasan antarpemangku kepentingan,” ujarnya.

Sekretariat JETP mulai melaksanakan rangkaian Focus Group Discussion untuk menggali masukan  yang menunjang proses analisis draf pertama dokumen CIPP. Setelah ditinjau berbagai pihak, termasuk Pemerintah Indonesia dan International Partners Group (IFG), draf kedua CIPP diterbitkan pada Agustus dan selanjutnya draf ketiga pada Oktober 2023.

“Akhirnya setelah perjalanan lebih dari enam bulan yang sangat intensif, mencakup ribuan jam pemodelan, analisis, penulisan, diskusi, editing dan tentunya konsultasi mendalam dengan berbagai kelompok pemangku kepentingan, hari ini dokumen CIPP versi 2023 berhasil dirampungkan dan dapat diluncurkan,” ujarnya.

Baca Juga :   SOE & Economics Forum 2023

Ke depannya, tambah Edo, Sekretariat JETP beralih ke mode implementasi yaitu memastikan proyek-proyek prioritas JETP dapat terlaksana dengan baik, membantu memfasilitasi lead stakeholder untuk mencocokan antara keuangan dan proyek serta melaksanakan meta monitoring dan meta evaluation.

1 comment

Leave a reply

Iconomics