Hampir Setahun, PGN Belum Penuhi Kewajiban Penjualan LNG ke Gunvor Singapore Pte Ltd

0
287

PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) hingga kini belum memenuhi kewajiban penjualan LNG ke Gunvor Singapore Pte Ltd, setelah sejak 3 November 2023 menyampaikan kondisi kahar (force majeure) terkait pelaksanaan kontrak.

Setelah hampir setahun sejak pemberitahuan itu, belum ada perubahan terkait kondisi kahar itu.

“Kami secara aktif berdiskusi dengan Gunvor dengan tujuan untuk mendapatkan penyelesaian terbaik dan untuk menjaga hubungan jangka panjang,” tulis Fajriyah Usman, Sekretaris Perusahaan PGN dalam keterangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/9).

Menilik ke belakang, pada 2022 PGN menandatangani komitmen kontrak pembelian LNG jangka Panjang dengan Petronas LNG Ltd (jangka waktu 2024-2025) dan PT Kayan LNG Nusantara (jangka waktu 2023- 2028) serta komitmen kontrak penjualan LNG jangka panjang dengan China National Technical IMP. & EXP.CORP (jangka waktu 2024-2025) dan Gunvor Singapore Pte Ltd (jangka waktu 2024-2027).

Dalam Master LNG Sale and Purchase Agreement (MSPA), PGN menjual LNG tertentu ke Gunvor. PGN dan Gunvor juga menyepakati Confirmation Notice (CN) sebagai tindak lanjut MSPA.

Baca Juga :   PGN Teken LoA sebagai Bentuk Kontribusi Pemulihan Ekonomi Nasional

Pengiriman LNG berdasarkan CN dijadwalkan terjadi antara Januari 2024 hingga Desember 2027.

Berdasarkan MSPA dan CN, PGN akan mengirim kargo LNG ke Gunvor, dan berhak menerima pembayaran dari Gunvor atas pengiriman kargo LNG tersebut.

Sementara, Gunvor akan membeli, menerima pengiriman, dan melaksanakan pembayaran kepada PGN atas kargo LNG tersebut.

Namun, PGN tidak dapat memenuhi kewajibannya. Alasannya, terdapat kendala di luar kendali Perseroan yang menyebabkan tertundanya proses novasi portofolio dari Pertamina ke PGN, setelah PGN menjadi subholding dari Pertamina. Sebagai wujud pelaksanaan tugas Subholding, dilaksanakan alih bisnis LNG milik Pertamina kepada PGN.

PGN dan Gunvor menandatangani MSPA dan CN dengan dasar pemikiran PGN akan menjual LNG tertentu dari portofolio Pertamina kepada Gunvor. Karena keadaan yang tidak terduga di luar kendali Perseroan, novasi portofolio LNG Pertamina ke PGN tertunda, sehingga berimbas kepada terkendalanya pengiriman kargo LNG ke Gunvor.

Dalam laporan keuangan 2023, PGN melakukan estimasi nilai manfaat ekonomis untuk seluruh komitmen kontrak pembelian dan penjualan LNG, termasuk dengan Gunvor.

Baca Juga :   Audit DTT BPK untuk IHPS I Tahun 2023 Temukan Kerugian di PLN dan PGN, Simak Paparan Ini

Untuk komitmen kontrak penjualan LNG jangka panjang dengan Gunvor Singapore Pte Ltd, PGN mengakui nilai yang lebih rendah antara estimasi nilai manfaat ekonomis dibandingkan dengan estimasi ganti rugi sebagai provisi, diukur dan disajikan sebagai provisi atas kontrak LNG yang memberatkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian 31 Desember 2023 sebesar US$68.540.528 dan dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 sebesar US$11.689.711.

Leave a reply

Iconomics