IFG Grup Akan Gelar Fundraising dan Aksi Korporasi untuk Kembangkan Bisnis
Indonesia Financial Group (IFG) memiliki sejumlah strategi berupa pengembangan bisnis dan aksi korporasi yang dilakukan di masa mendatang. Sebagai holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi, IFG berencana melakukan fundraising dalam penguatan permodalan.
Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko mengatakan, fundraising yang akan dilakukan dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) dan sumber dana lainnya. Juga akan mengambil langkah optimalisasi permodalan perusahaan untuk menunjang kebutuhan dalam hal penugasan, dan pengembangan holding asuransi, serta penjaminan.
“Di mana kajian sementara kami menunjukan perlunya penguatan permodalan di anak usaha kami yang bergerak di bidang asuransi,” kata Hexana di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9).
Penguatan permodalan penjaminan kredit usaha rakyat (KUR), kata Hexana, rencananya akan diberikan kepada Askrindo sebesar Rp 2 triliun, dan Jamkrindo Rp 1 triliun.
“Memang kami sudah mendapat persetujuan dari Komisi VI DPR terhadap dukungan PMN tahun 2025 untuk Jamkrindo dan Askrindo. Namun juga mempunya tantangan di industri asuransi ini kaitannya dengan implementasi PSAK (penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan) baru yaitu PSAK 117 untuk industri asuransi,” ujar Hexana.
Di samping itu, kata Hexana, pihaknya akan melakukan aksi korporasi lainnya dalam rangka peningkatan sinergi, dan penguatan pangsa pasar IFG grup pada portofolio asuransi, serta pasar modal di Indonesia. Aksi korporasi itu dilakukan untuk memastikan strategi bisnis yang dijalankan IFG grup tidak saling tumpang tindih.
Justru, dengan adanya aksi korporasi, lanjut Hexana, IFG berharap perusahaan dalam holding lebih memiliki daya saing dan kokoh di pasarnya. “Dengan demikian, semakin memperkokoh kedudukan kami sebagai pemain utama di industri asuransi dan penjaminan. Itu highlight yang kami bisa sampaikan,” katanya.