Kementerian Bubarkan 3 BUMN Lewat RUPS, Apa Saja Perusahaannya?

0
489
Reporter: Rommy Yudhistira

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membubarkan 3 perusahaan milik negara lewat mekanisme rapat umum pemegang saham (RUPS). Ketiga BUMN itu adalah PT Kertas Kraft Aceh yang tidak beroperasi sejak 2008, PT Industri Gelas (Iglas) yang tidak beroperasi sejak 2015, dan PT Industri Sandang Nusantara tidak beroperasi sejak 2018.

“Tentu tidak boleh terus terkatung-katung. Kita tidak boleh menjadi pemimpin yang dzalim yang tidak memastikan daripada keberpihakan  untuk menyelesaikan secara baik. Toh jelas perusahaan ini sudah tidak beroperasi,” kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan resminya secara virtual, Kamis (17/3).

Langkah pembubaran tersebut, kata Erick, sebagai bagian dari pelaksanaan transformasi BUMN yang berkomitmen bekerja secara profesional, transparan, semakin sehat, dan terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dan perjalanan dari 108 BUMN yang dikecilkan menjadi 41 BUMN terus berlanjut dan berjalan baik.

“Apakah sudah puas di situ, tentu saja tidak, karena itu kita akan terus mendorong bagaimana konsolidasi BUMN dari 41 ke 30, tetapi tentu ini perlu waktu,” ujar Erick.

Baca Juga :   Bolttech Umumkan Penyelesaian Akuisisi Kepemilikan Saham Mayoritas Axle Asia

Karena itu, kata Erick, fokus kepemimpinannya mengurangi BUMN, sehingga mencapai target dari 41 ke 30 BUMN dapat tercapai dengan baik. Itu sebabnya, perubahan bisnis model dan konsolidasi yang dilakukan Kementerian BUMN sudah berhasil dari 27 menjadi 12 grouping.

“Tentu kalau kita lihat, hasilnya bisa kita rasakan bersama-sama, di mana laba bersih BUMN yang tadinya hanya Rp 13 triliun sekarang menjadi Rp 90 triliun. Ini loncatan yang luar biasa,” ungkap Erick lagi.

Soal karyawan ketiga BUMN itu, kata Erick, akan diselesaikan melalui kewenangan yang diberikan kepada PT Danareksa (Persero) dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Apalagi BUMN itu bisa menyelesaikan isu kepegawaian di Iglas yang jumlahnya mencapai 429 orang pada September 2021.

“Tentu sebagai tanggung jawab kita sebagai pemimpin yang diberi amanah tentu untuk kedua perusahaan lainnya juga tentu akan diselesaikan secara baik-baik,” kata Erick.

Menurut Erick, BUMN akan membuka ruang untuk terus berkonsolidasi guna membuka kesempatan bekerja. Apalagi perusahaan milik negara telah merekrut 7.351 pekerja di seluruh BUMN.

Baca Juga :   Erick Thohir: Merah Putih Fund akan Diluncurkan Pertengahan Desember dengan Dukungan Telkom dan Telkomsel

“Anak-anak muda yang bisa menjadi bagian mentransisikan BUMN ke depan. Karena kita tahu sekarang dengan disrupsi yang terjadi secara global baik rantai pasok, baik digital, dan lain-lainnya, penting sekali kita BUMN juga melakukan transisi-transisi secara benar dan tepat,” kata Erick.

Erick mengatakan, pembubaran terhadap 3 perusahaan BUMN dilakukan dengan pertimbangan yang panjang. Secara resmi ketiga BUMN itu akan dibubarkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) yang diharapkan rampung pada Juni 2022.

“Tetapi catatan yang penting mengurangi jumlah, bukan berarti kita menciutkan korporasinya, tadi sudah disampaikan korporasinya ciut tapi laba bersihnya naik. Ini yang akan terus kita dorong, dan Insya Allah kami akan jaga amanah ini,” tutur Erick.

Leave a reply

Iconomics