Lippo Karawaci Tergetkan Pra Penjualan Sebesar Rp5,375 Triliun di Tahun 2024

0
38

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15% YoY menjadi Rp17 triliun pada tahun 2023. LPKR juga mencatat kenaikan laba kotor sebesar 18% YoY menjadi Rp7,7 triliun, dan EBITDA meningkat sebesar 28% YoY menjadi Rp4,2 triliun pada tahun 2023. Adapun laba bersih LPKR yang dikantongi sebesar Rp50 miliar.

“Kami dengan bangga menyajikan hasil keuangan tahun 2023, yang menunjukkan kinerja yang kuat di seluruh segmen bisnis, serta pengelolaan keuangan yang hati-hati di tingkat holding company. Khususnya, kami telah mencapai NPAT (net profit after tax) positif pertama kami sejak tahun 2018. Ke depan, prioritas manajemen LPKR adalah mempertahankan momentum pertumbuhan yang ada saat ini dan terus mengelola keuangan dengan bijak untuk mencapai stabilitas keuangan jangka panjang di tengah kondisi perekonomian yang terus penuh tantangan,” kata Group CEO LPKR, John Riady dalam keterangan resminya.

LPKR sukses membukukan pra penjualan Rp5,12 triliun pada segmen real estate. Nilai tersebut 5% di atas target tahun 2023 yang sebesar Rp4,9 triliun. Kinerja ini ditopang oleh keberhasilan peluncuran kota mandiri Park Serpong. Pendapatan real estate pada tahun 2023 meningkat sebesar 10% YoY menjadi Rp4,5 triliun, didorong oleh serah terima peluncuran produk yang tepat waktu, penjualan tanah, penjualan tanah pemakaman di San Diego Hills, serta peningkatan kinerja pengelolaan kota.

Baca Juga :   Huis Property Group Luncurkan Proyek Kedua di Kawasan Kemang, Seperti Apa Konsepnya?

Pada tahun 2024, LPKR telah menetapkan target pra penjualan sebesar Rp5,375 triliun, meningkat 10% dari target tahun sebelumnya. Pencapaian target tersebut akan terus didorong oleh produkproduk residensial dan komersial baru di Lippo Village dan Lippo Cikarang, serta di wilayah lain yang merupakan lahan cadangan perseroan.

Di segmen layanan kesehatan, PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), mencatat peningkatan pendapatan sebesar 18% YoY menjadi Rp11,2 triliun dan pertumbuhan EBITDA sebesar 31% YoY menjadi Rp 2,9 triliun.

SILO mencatat peningkatan rawat inap sebesar 26% YoY menjadi 302.463, peningkatan hari rawat inap sebesar 16% YoY menjadi 939.877, dan peningkatan kunjungan rawat jalan sebesar 23% YoY menjadi 3.949.341.

LPKR mencatat pada segmen gaya hidup, yang terutama bersumber dari bisnis mal dan hotel membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 9% YoY menjadi Rp1,3 triliun. Laba kotor juga meningkat sebesar 6% YoY menjadi Rp854 miliar.

Leave a reply

Iconomics