Pacu Pertumbuhan Pasca IPO, Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) Bidik Penjualan Hingga Rp1,2 Triliun Tahun 2024

0
155

Produsen sepeda dan motor listrik PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) akan segera melantai di Bursa Efek Indoensia (BEI). Produsen sepeda brand United ini bakal terus memacu pertumbuhan bisnisnya pasca penawaran umum perdana saham atau IPO.

Andrew Mulyadi, Direktur sekaligus salah satu pemegang saham pengendali PT Terang Dunia Internusa Tbk  mengungkapkan tahun 2024 ini, Perseroan membidik penjualan hingga Rp1,2 triliun.

“Tahun 2023 penjualan kita sekitar Rp800an miliar. Jadi, akan ada pertumbuhan sekitar 50%,” ujar Andrew dalam sebuah acara yang digelar Mirae Asset Sekuritas, Selasa (16/1).

Perseroan juga membidik pertumbuhan yang signifikan untuk laba bersih. Tahun 2024 ini, laba bersih ditargetkan mencapai Rp133 miliar, naik lebih dari 100% dibanding tahun 2023 yang diperkirakan sekitar Rp60 miliar.

 

Fokus ke motor listrik, setalah sejak 1991 memproduksi sepeda

Sejak tahun 1991, PT Terang Dunia Internusa Tbk memulai produksi sepeda dengan brand United. Peseroan memproduksi beragam jenis sepeda, dari sepeda gunung hingga sepeda anak. Per Juli 2023, kapasitas produksi sepeda Perseroan mencapai 1 juta unit per tahun dan menyumbang pendapatan sebesar Rp267,25 miliar atau sekitar 56% dari total pendapatan.

Baca Juga :   Setelah Pernyataan Efektif dari OJK, BNC Akan Right Issue pada 24 November 2022

Namun, seiring dengan tren di sektor transportasi, ke depan yang akan dipacu adalah bisnis motor listrik.

Karena itu, Andrew mengatakan, IPO pun dilakukan pada awal tahun ini agar bisa mendapatkan dana segar untuk ekspansi bisnis motor listrik dan juga sepeda listrik  (moped).

“Kita melihat di kuartal keempat (2023) kemarin, permintaan akan motor listrik meningkat signifikan,” ujarnya.

Dari awal tahun 2023, tambahnya, Perseroan sudah memprediksi motor listrik ini bakal menjadi kendaraan pilihan masa depan.

Karena itu, “kami mau mengambil kesempatan di awal tahun [2024], sudah kita listed. Jadi, kita dapat mengumpulkan dana, sehingga kami dapat membeli sparepart dan meningkatkan penjualan. Jadi, kita lebih leading dari pada yang lain,” ujarnya.

Semua dana hasil IPO – dengan target maksimal Rp400 miliar – digunakan untuk modal kerja pembelian bahan baku motor listrik dan E-Moped.

Andrew mengatakan “karena permitaan motor listrik ini akan meningkat secara signifikan” ke depan yang dipicu oleh kebijakan pemerintah, setiap tahun Perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi motor listrik. Saat ini, kapasitas produksi motor listrik Perseroan mencapai 150 ribu unit per tahun.

Baca Juga :   Resmi Tercatat di Bursa, Harga Saham Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) 'Terbakar' di Hari Pertama

“Jadi, kita setiap tahun akan meningkatkan kapasitas produksi kita,” ujarnya tanpa menyebut data pastinya.

 

Siap bersaing dengan brand lain

Andrew mengatakan motor listrik Perseroan ini akan dipasarkan di dalam negeri dan juga ekspor.

Di dalam negeri, Perseroan akan terus menambah jaringan distribusi ke semua provinsi di Indoensia.

Produk motor listrik yang menjadi kompetitor Perseroan saat ini adalah produk-produk motor listrik dengan merek Alva, Gesits, Selis, dan Volta.

Andrew tak khawatir dengan kompetisi di pasar. Menurutnya, sebagai perusahaan yang bermula dari pabrik sepeda sejak tahun 1991, Perseroan sudah terbiasa memproduksi sepeda dengan “frame yang presisi.”

“Yang paling penting itu. Frame presisi, sehingga (saat) dinaiki enak. Jadi, kami sudah siap, sudah terbiasa. Kami memiliki fasilitas untuk membuat motor listrik. Kami sudah punya sistem welding-nya, painting-nya, assembling-nya. Sehingga untuk ke depan, kita yakin akan lebih unggul,” ujarnya.

Leave a reply

Iconomics