Pemerintah Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2024 Sebesar 5,0%, Lebih Rendah dari Triwulan I

0
20

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2024 diperkirakan lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Pada triwulan I (Januari-Maret), ekonomi Indonesia tumbuh 5,11% yang ditopang terutama oleh konsumsi yang masih terjaga baik dan investasi yang mulai meningkat

“Kami memperkirakan untuk triwulan II  – antara April, Mei, Juni – akan tumbuh di 5,0% atau bahkan sedikit di atas 5% year on year,”ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan [KSSK] di kantor Lembaga Penjamian Simpanan [LPS], Jumat, 3 Agustus.

Sementara untuk keseluruhan tahun 2024 ini, Sri Mulyani mengatakan, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5% hingga 5,2% atau relatif stagnan dibandingkan tahun lalu yang berada di level 5,05%.

“Untuk outlook 2024, kita perkirakan konsumsi rumah tangga dan investasi masih menjadi faktor yang memberikan kontribusi yang baik,” ujarnya.

Untuk triwulan II, jelas Sri Mulyani, ekspor barang diperkirakan meningkat, terutama ekspor manufaktur dan tambang ke India dan Tiongkok.

“Kedua negara ini merupakan mitra dagang utama Indonesia dan kita diuntungkan bahwa India memiliki pertumbuhan ekonomi yang sehat dan relatif tinggi,” ujarnya.

Baca Juga :   Hingga September, Pendapatan Negara Tumbuh Kencang, Belanja Negara Loyo

Menurut Sri Mulyani, ke depan “peningkatan aktivitas perekonomian domestik masih akan berlanjut hingga akhir tahun 2024.”

Hal ini, tambahnya, “perlu dijaga.”

Dari sisi fiskal, terutama dari sisi belanja pemeritah akan terus difokuskan untuk menjaga stabilitas harga untuk menjaga daya beli masyarakat, karena konsumsi merupakan motor penggarak penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kita juga akan terus menjalankan program perlindungan sosial terutama bagi masyarakat rentan dan dengan demikian kita berharap dampak terhadap daya beli dan konsumsi masyarakat bisa dijaga,” ujarnya.

Pilkada serentak pada November 2024 juga menjadi pendorong pertumbuhan. Pilkada serentak ini, kata Sri Mulyani, diharapkan memberikan dampak posititf terhadap aktivitas belanja.

“Kita juga masih memperkirakan kegiatan investasi menguat sejalan dengan penyelesaian berbagai proyek-proyek nasional seperti infrastruktur dan juga investasi dari sektor swasta,” ujarnya.

Dari sisi produksi, kata Sri Mulyani, sektor-sektor yang menjadi penggerak pertumbuhan adalah manufaktur, konstruksi dan perdagangan.

Leave a reply

Iconomics