Perundingan IEAEU-FTA Masuki Putaran ke-5 Digelar di Jawa Timur dari 22-24 Juli 2024

0
14
Reporter: Rommy Yudhistira

Perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (IEAEU-FTA) memasuki putaran ke-5 dan diselenggarakan pada 22-24 Juli 2024 di Malang, Jawa Timur. Tim perundingan kedua negara berhasil menyepakati 7 isu runding yang dibahas pada putaran ke-5

Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Johni Martha mengatakan, perundingan putaran ke-5 sekaligus menandai pencapaian penting yakni telah diselesaikannya 11 isu runding dari 15 isu yang dibahas. “Kami menyampaikan apresiasi kepada kedua tim perunding. Dalam 15 bulan, kita telah berhasil mencapai kesepakatan substansial di berbagai isu runding. Kesepakatan IEAEU-FTA ini nantinya menjadi pencapaian penting sebagai perjanjian perdagangan pertama Indonesia dengan mitra di kawasan Eurasia,” kata Johni dalam keterangan resminya pada Jumat (26/7).

Sejak kali pertama pembahasan, kata Johni, Indonesia dan EAEU berkomitmen menyelesaikan perundingan IEAEU-FTA dalam waktu 2 tahun. Putaran ke-5 merupakan putaran penuh terakhir dalam perundingan.

“Selanjutnya, tim perunding kedua pihak akan berfokus pada upaya penyelesaian isu tersisa secara intersesi,” ujar Johni.

Johni melanjutkan, sebanyak 7 isu runding yang disepakati dalam putaran ke-5 perundingan. Adapun isu tersebut terdiri atas bab perdagangan barang; sanitasi dan fitosanitasi; ketentuan akhir; ketentuan asal barang; kerja sama ekonomi; perdagangan melalui sistem elektronik; penyelesaian sengketa.

Baca Juga :   Menkeu: APBN 2023 Disusun Dalam Ketidakpastian Global yang Tinggi

“Delegasi dari kedua pihak menunjukkan fleksibilitas dan komitmen tinggi, namun tetap menjaga kepentingan nasional masing-masing, sehingga perundingan berjalan dengan efektif, dan konstruktif,” kata Johni.

Kata Johni, terdapat beberapa negara yang tergabung dalam EAEU seperti Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Armenia, dan Belarus. EAEU merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia dan perjanjian ini menjadi akses pasar ke negara-negara anggota EAEU memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan volume perdagangan dan diversifikasi ekspor.

Di sisi lain, kata Johni, kesepakatan yang terjalin turut membuka peluang bagi para eksportir dalam negeri, dan memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional. Terdapat beberapa produk ekspor utama Indonesia ke EAEU pada 2023 yakni produk minyak sawit, kopra, perangkat televisi, serta mesin dan peralatan listrik. Sedangkan untuk produk impor dari EAEU masih didominasi oleh batu bara, pupuk, produk setengah jadi besi baja bukan paduan, dan gandum.

Leave a reply

Iconomics