
Aprindo Berharap BI dan ASPI Bisa Jaga Sistem Keamanan QRIS

Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey/The Iconomics
Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia Sistem berharap QR Code Indonesia Standard (QRIS) bisa memberi rasa aman terhadap konsumen dan para merchant yang telah ikut bergabung. Itu menjadi bukti keberhasilan Bank Indonesia (BI) dan para keuangan digital mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap QRIS.
“Harus tetap pertahankan kalau QRIS ini secure, harus aman dari aktivitas hacking, scamming, fraud dan lain-lain, sehingga nantinya masyarakat akan mulai percaya,” kata Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dikatakan Roy, pihaknya mengimbau agar BI dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) bisa menjamin sistem keamanan dan tidak datanya tidak mampu dibobol para hacker. Karena kalau itu terjadi, masyarakat bisa meninggalkan QRIS.
Saat ini, data BI menunjukkan ada 2,6 juta dari 65 juta mikro merchant atau UMKM di seluruh provinsi yang telah mengadopsi QRIS hingga akhir Januari 2020. Ini membuktikan masyarakat yang awalnya tidak mengenal QRIS punya keinginan untuk menggunakannya di masa depan.
QRIS merupakan standar QR Code yang disusun oleh BI dan ASPI untuk pembayaran digital melalui aplikasi uang elektronik. Dan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) berbasis QR termasuk PJSP asing wajib menggunakan QRIS sejak 1 Januari 2020.
Leave a reply
