Axiata dan Sinar Mas Sepakati 2 MoU Menuju Merger Kedua Perusahaan untuk Beroperasi di Indonesia

0
23
Reporter: Rommy Yudhistira

Axiata Group Berhad dan Sinar Mas Group bekerja sama strategis untuk membuka potensi kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia, serta negara-negara di Asia Tenggara. Sinergi itu diwujudkan melalui penandatanganan 2 nota kesepahaman (MoU) yang disaksikan langsung Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Group Chief Executive Officer of Axiata Group Vivek Sood mengatakan, penandatanganan perjanjian dengan Sinar Mas menjadi langkah penting dalam memajukan kerja sama regional di kawasan Asia Tenggara. MoU yang pertama disebut menjadi landasan terkait proyek dan inisiatif khusus.

Dengan memanfaatkan ekosistem telekomunikasi, kata Vivek, Axiata dan Sinar Mas berupaya menghadirkan nilai lebih dalam penyediaan teknologi 5G, layanan untuk bisnis, infrastruktur digital, dan financial technology (fintech). “Dengan memperdalam dan menegaskan kembali kemitraan kami yang telah terjalin dengan Sinar Mas, kami berupaya untuk mendayagunakan potensi transformatif dari jaringan 5G, solusi bisnis, dan infrastruktur digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjembatani ketimpangan digital di Malaysia, Indonesia, dan sekitarnya,” kata Vivek dalam keterangan resminya pada Selasa (28/1).

Baca Juga :   PPKM Darurat dan Percepatan Vaksin Kunci Menekan Penyebaran Covid-19

Sementara itu, Chairman of Sinar Mas Telecommunications and Technology Franky Oesman Widjaja menambahkan, penadatanganan 2 MoU dengan Axiata Group menjadi babak baru untuk mengakselerasi transformasi digital Indonesia dan Malaysia. Axiata dan Sinar Mas berkomitmen untuk memenuhi ketentuan yang tertuang dalam perjanjian definitif yang diumumkan pada 11 Desember 2024.

Perjanjian tersebut, kata Franky, untuk memajukan rencana merger PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telecom. Dari rencana penggabungan itu akan dibentuk PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) di Indonesia.

Kedua belah pihak, kata Franky, telah menyepakati 2 poin. Pertama, menegaskan kembali niat bersama kedua pihak dalam transaksi, yang akan memberikan XLSmart nilai gabungan perusahaan pra-sinergi lebih dari Rp 104 triliun. Kedua, estimasi pendapatan proforma sebesar Rp 45,4 triliun, sebagai komitmen kolektif yang mendorong inovasi, memperbaiki kualitas pelayanan pelanggan, dan meningkatkan konektivitas digital di Indonesia.

Proses merger kedua perusahaan, kata Franky, masih bergantung kepada persetujuan pemerintah sebagai regulator, pemegang saham, dan pemenuhan syarat-syarat lainnya. Apabila seluruh persyaratan dan kondisi terpenuhi, penyelesaian merger diharapkan dapat terlaksana pada pertengahan 2025 ini.

Baca Juga :   Menparekraf: Membangun Usaha Itu Harus Juga Memajukan Ekonomi Indonesia

“Sinar Mas ingin bekerja sama dengan Axiata untuk mengeksplorasi berbagai peluang inovatif baru sambil mendukung visi ekonomi digital yang berkembang di Malaysia dan Indonesia. Bersama kita dapat menciptakan tolak ukur kolaborasi regional, menciptakan masa depan yang semakin terhubung dan sejahtera,” kata Franky.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics