Beam Gunakan Teknologi Geofence untuk Keamanan Pengguna Sepeda Listrik

0
675
Reporter: Rommy Yudhistira

Perusahaan mobilitas mikro berbagi Beam Mobility mengaplikasikan teknologi geofence yang dapat memastikan keamanan bagi pengguna sepeda listrik Beam. Geofence merupakan teknologi internet of things (IoT) untuk mendeteksi pergerakan dan kondisi kendaraan secara real time, serta mendeteksi  kendaraan yang mengalami habis baterai dan tidak terparkir di lokasi yang seharusnya.

Country Manager Beam Mobility Indonesia Devraj Sathivelu menjelaskan, Beam Mobility hadir di Indonesia untuk mengakomodir mobilitas mikro masyarakat Indonesia melalui kendaraan ramah lingkungan, aman, dan dilengkapi teknologi terkini, serta berbiaya rendah. Data Kepolisian RI menunjukkan, besarnya jumlah kecelakaan yang terjadi di jalan raya yang disebabkan beberapa hal.

Merujuk data itu, kata Devraj, 61% kecelakaan berasal dari manusia itu sendiri, 9% disebabkan faktor kendaraan seperti pemenuhan syarat teknis laik jalan, dan 30% disebabkan faktor prasarana serta lingkungan. Karena itu, teknologi geofence memungkinkan Beam mengetahui status setiap kendaraan secara langsung dan segera memberikan info kepada tim operasional untuk mengatasi permasalahan jika terjadi kendala pada kendaraan.

Baca Juga :   PJB Mengharapkan PJB Connect 2021 Jadi Jembatan Kolaborasi

“Selain itu kecepatan kendaraan BEAM juga sudah diatur tidak melebihi dari 25 km per jam. Fitur ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna, kata Devraj dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Devraj mengatakan, Beam sebagai penyedia juga menggandeng pihak pemerintah daerah di tempatnya beroperasi. Upaya kerja sama tersebut bertujuan memastikan pengguna berkendara dengan aman sesuai dengan ketentuan hukum di tiap-tiap daerah.

Untuk wilayah Bogor, misalnya, kata Devraj, Beam membuat geofence di area dekat Istana Bogor yang merupakan wilayah yang tidak bisa dilintasi. Kemudian, Beam memiliki berbagai jenis geofence untuk memenuhi kasus pengguna yang berbeda, seperti zona operasi umum, zona kecepatan terbatas, dan zona larangan parkir.

Geofence juga dapat mendeteksi jika suatu area banyak pejalan kaki, maka secara otomatis Beam akan mencantumkan zona kecepatan rendah pada aplikasi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan antara pengguna Beam dengan pejalan kaki. Intinya setiap daerah memiliki karakteristik area yang berbeda dan untuk itu, Beam menyesuaikan dukungan geofence,” ujar Devraj.

Baca Juga :   ADHI Peroleh Kontrak Baru Pembangunan 2 Pembangkit Listrik

Di samping itu, kata Devraj, Beam berkomitmen mengedukasi untuk meningkatkan kemampuan dan kewaspadaan pengguna melalui program pelatihan Beam Safety Academy. Para peserta akan dilatih untuk mengetahui implementasi geofence yang terdapat dalam aplikasi Beam.

Kemudian, lanjut devraj, peserta juga diajarkan untuk mengenali kondisi jalan, perkiraan kecepatan, dan memahami area yang tidak diperbolehkan untuk dilalui. “Titik parkir terdekat dan informasi penting lainnya agar memiliki pengalaman berkendara dengan Beam yang aman,” tuturnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics