Ini Upaya IMIP Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Kerja di Kawasan Industri, Apa Saja?

Kiri ke kanan: Media Relation Head IMIP Dedy Kurniawan, Direktur Komunikasi IMIP Emilia Bassar, Corporate Communication IMIP Moch N. Kurniawan/Iconomics
PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terus berupaya meningkatkan keamanan dan keselamatan kerja di kawasan industri tersebut. Upaya itu dilakukan dengan berkoordinasi ketat dengan para perusahaan atau tenant, serta mengawasi keselamatan kerja di kawasan seluas 4.000 hektare di Sulawesi Tenggara itu.
Direktur Komunikasi IMIP Emilia Bassar mengatakan, IMIP turut memberikan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk pekerja. Hingga saat ini, IMIP telah memberi pelatihan dengan sertifikasi lebih dari 9.000 lisensi dan jumlah pekerjanya mencapai 84 ribu tenaga kerja dalam negeri, dan 11 ribu tenaga kerja asing.
“Jadi kita upayakan terus seperti itu untuk peningkatan kapasitas,” kata Emilia di Kantor IMIP, Jakarta, Rabu (18/12).
Soal kebakaran smelter beberapa waktu lalu, kata Emilia, tim komunikasi IMIP berkoordinasi dan berkomunikasi secara intensif. Juga memberikan informasi secara transparan, sehingga masyarakat bisa mengetahui dengan pasti kejadian sebenarnya.
“Terbuka dengan hal-hal yang sebenarnya itu terjadi seperti apa kepada teman-teman media. Kita juga bisa lihat pemberitaannya di media,” kata Emilia.
Emilia melanjutkan, pihaknya turut mensosialisasikan tentang ketenagakerjaan dengan menggandeng Kementerian Ketenagakerjaan bagi para pekerja di sana. Bahkan, pada Januari tahun 2025, IMIP akan menyelenggarakan bulan K3 nasional yang berlangsung selama 1 bulan mulai 12 Januari hingga 12 Februari 2025.
“Itu salah satu support kami untuk keselamatan kerja bagi para pekerjanya. Ini ada kaitannya dengan K3 juga tentang peristiwa-peristiwa yang ada di IMIP,” ujar Emilia.
Sementara itu, Media Relation Head IMIP Dedy Kurniawan mengatakan, terhitung sejak terjadinya peristiwa kecelakaan kerja pada Desember 2023, IMIP melakukan sejumlah perbaikan. IMIP mempercepat pelatihan K3 karyawan dengan sejumlah perubahan standard operating procedure (SOP).
Kemudian, kata Dedy, IMIP menambah CCTV di area-area yang dinilai masuk dalam kategori berbahaya dan dimonitor langsung oleh jajaran direksi tertentu. Hal itu dilakukan agar situasi di lapangan bisa langsung sampai ke pimpinan, tanpa menunggu laporan dari bawah.
“Dulunya setiap regu ketika mau melakukan pekerjaan berbahaya itu diawasi 1 pengawas dan 2 supervisor, itu dilakukan penambahan. Selain dari pengawas ditambah menjadi 2 orang, juga petugas safety-nya ditambah menjadi 3 orang, plus 1 supervisor, dan 1 engineer,” kata Dedy.
Leave a reply
