
Lestarikan Budaya Kudus, Nojorono Hadirkan Tari Lajur Caping Kalo Menyambut Ramadan

Tari Lajur Caping Kalo/Dok. Nojorono
Nojorono Kudus turut memeriahkan tradisi Dandangan khas Kudus melalui melalui Yayasan Karya Bakti Nojorono (YKBN) dengan mempersembahkan tari “Lajur Caping Kalo” di penutupan Dandangan 2023 di Menara Kudus, pada 22 Maret 2023. Tradisi Dandangan merupakan tradisi kuno khas Kudus dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan.
Kilas balik tahun 2022 lalu, Yayasan Karya Bakti Nojorono (YKBN) berhasil mencatatkan Caping Kalo di surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal sebagai Ekspresi Budaya Tradisional maupun sebagai Pengetahuan Tradisional khas Kudus. Tari Lajur Caping Kalo merupakan tari yang diciptakan oleh Balai Budaya Rejosari bersama Yayasan Karya Bakti Nojorono, tari ini mulai diperkenalkan kepada masyarakat. Melalui acara Dandangan ini, harapannya tari Lajur Caping Kalo semakin dikenal oleh masyarakat Kudus dan berpotensi dalam pelestarian budaya Kudus.
”Kami harap sumbangsih Nojorono Kudus melalui YKBN dalam upaya pelestarian Caping Kalo mampu membawa banyak manfaat untuk masyarakat kedepannya, kami juga berharap dengan adanya penampilan tarian Caping Kalo di acara Dandangan 2023 ini dapat menginspirasi generasi muda untuk mampu mengembangkan budaya Caping Kalo hingga dapat dikenal dan diterima masyarakat luas nantinya,” kata Ketua Yayasan Karya Bakti Nojorono, F.X Sri Martono dalam keterangan resmi.
Eksistensi Caping Kalo, jauh sebelum istilah strootjes yang kemudian dinamai kretek dicatat Belanda, sudah dikenal sebagai warisan budaya asli dari Kudus. Asingnya informasi terkait Caping Kalo sebagai produk budaya khas Kudus, mendasari YKBN untuk menjaga kelestarian Caping Kalo dari kepunahan dan minimnya literasi. Sri Martono menerangkan tarian Caping Kalo yang disuguhkan secara khusus dalam tradisi Dandangan merupakan sebuah kelanjutan dari upaya YKBN dalam memperkenalkan Caping Kalo ke masyarakat luas, khususnya masyarakat Kudus.