PT Daikin Bangun 2 Fase Pabrik di Cikarang Secara Bertahap Senilai Rp 6 Triliun

0
296
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Daikin Airconditioning Indonesia menggelontorkan dana secara bertahap untuk membangun 2 fase pabrik di Cikarang, Jawa Barat. Daikin menargetkan, fase pertama pabrik akan beroperasi pada 2024, untuk fase kedua beroperasi pada 2028.

Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia & PT Daikin Industries Indonesia Budi Mulia mengatakan, untuk pabrik pertama pihaknya berinvestasi sebesar Rp 3,3 triliun, sedangkan untuk yang kedua estimasi nilainya sekitar Rp 2,7 triliun.

Untuk kapasitas, kata Budi, produksi pabrik 1 ditargetkan sebanyak 1,5 juta AC rumah tangga per tahun. Sedangkan pabrik kedua maksimum produksi sebanyak 500 ribu AC rumah tangga dan 200 ribu set AC komersial.

“Hal ini tentu bermanfaat bagi pengayaan SDM kita tentang know-how manufaktur yang fully digital nantinya. Pabrik ini nantinya hanya akan memproduksi AC inverter yang hemat listrik dengan refrigeran R32 yang lebih ramah lingkungan,” kata Budi dalam keterangan resminya di Head Office Daikin, Menara Astra, Jakarta, Rabu (6/9).

Budi menambahkan, pabrik tersebut dibangun di atas lahan 20 hektare dengan mengadopsi internet of things (IoT) dan artificial inteligence (AI). Selain fokus pada pengembangan produk, Daikin juga menggaungkan semangat mencapai netral karbon pada pembangunan pabrik tersebut.

Baca Juga :   DBS, Temasek, Standard Chartered dan SGX Membentuk Bursa dan Pasar Kredit Karbon

“Gedung kantor kami telah bersertifikat Green Mark Platinum yang berarti telah menghemat sampai 30% energi dan memiliki ventilasi alami yang baik,” ujar Budi.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia Shinji Miyata menyampaikan, pihaknya sudah melakukan inovasi menyediakan produk AC ramah lingkungan dengan teknologi inverter sejak periode 1980. “Daikin merupakan pelopor pengguna freon R32 yang teruji ramah lingkungan. Hingga saat ini, produk inverter kami jadi produk yang paling dicari, bahkan mencapai penjualan satu juta unit di tahun 2022,” ujar Shinji.

Sedangkan Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Iwan Suryana mengatakan, pihaknya menyambut baik langkah Daikin dalam mendukung target nasional netral karbon 2060. Keberadaan Daikin selama ini telah menyumbang investasi penting kepada negara dalam berbagai aspek.

Karena itu, kata Iwan, pihaknya berharap pelaku bisnis yang lain bisa menjadikan Daikin sebagai contoh yang baik untuk bisnis yang berkelanjutan. “Hari ini saya melihat bagaimana produk, rencana pembangunan pabrik, sampai area perkantoran Daikin dirancang dengan detail dan mencerminkan teknologi yang hemat energi,” tutur Iwan.

Baca Juga :   Lenovo Meluncurkan 2 Produk Baru Seri Thinkpad yang Ramah Lingkungan

 

Leave a reply

Iconomics