Umur Ekspor Toyota Lebih Dari 30 Tahun, Apa Rahasianya?

0
146

Perjalanan panjang merek Toyota menembus pasar global sudah lebih dari 30 tahun. Produk ekspor 9 model kendaraan utuh (Complete Built Up/ CBU) bermerek Toyota yang diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sudah mencapai 158.700 unit sepanjang tahun 2019 sampai September 2019.

Ekspor kesembilan model tersebut yang terdiri dari Fortuner, Innova, Vios, Yaris, Sienta, Rush, Avanza, Agya dan Townace/Liteace sebesar itu naik sekitar 3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Periode yang sama tahun lalu sebanyak 154.600 unit. Capaian tersebut tidak lain didukung oleh jalan panjang pengalaman brand Toyota dalam mempertahankan bahkan meningkatkan performa ekspor untuk bisa menembus pasar global selama lebih dari 30 tahun.

“Selama lebih dari 30 tahun, brand Toyota diuji untuk menghadapi berbagai macam kondisi global untuk tetap bisa menghadirkan senyuman bagi pelanggan serta turut andil dalam memberikan sumbangsih bagi perekonomian negeri ini. Naik turun kinerja ekspor telah kami alami sehingga menjadi pelajaran berharga dalam menyusun langkah-langkah strategis berikutnya,” kata Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono dalam siaran pers.

Baca Juga :   IPCC Ketiban Berkah dari Peningkatan Ekspor CBU

Selain mengekspor kendaraan utuh, sepanjang bulan Januari hingga September 2019, Toyota juga mengapalkan kendaraan terurai (Complete Knock Down/CKD) sebanyak 34,300 unit, mesin utuh tipe TR dan NR baik yang berbasis bahan bakar bensin maupun etanol sebanyak 93.100 unit serta komponen kendaraan sebanyak 73,8 juta buah. Sebanyak lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Pasifik, Timur Tengah, Amerika Tegah dan Selatan serta Afrika menjadi destinasi ekspor brand Toyota.

Brand Toyota telah memulai kegiatan ekspor di tahun 1987 dengan mengirim Kijang generasi ke-3 (Kijang Super) ke negara-negara di kawasan Asia. Momentum terbaik kegiatan ekspor Toyota dimulai sejak berjalannya proyek Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV) di tahun 2004. Posisi strategis sebagai salah satu basis produksi Kijang Innova dan Fortuner di kawasan Asia-Pasifik, memberikan peluang yang besar bagi Toyota Indonesia untuk memperluas penetrasi ke pasar global selain memenuhi kebutuhan pasar domestik.

Gejolak perekonomian global merupakan hal yang tidak terhindarkan dan berada di luar kontrol eksportir. Namun demikian, Toyota dan grupnya di Indonesia termasuk Daihatsu, selalu berupaya untuk mempertahankan kinerja ekspor dengan melakukan berbagai studi seperti menjajaki peluang dan potensi di negara tujuan baru serta menambah varian ekspor dengan mengonversi model yang eksis menjadi kendaraan sesuai dengan peruntukannya seperti cash carrier, ambulans dan kendaraan patroli polisi. Sebagai buah dari hasil studi berkelanjutan untuk mengekspansi kiprah di pasar global, pada tahun 2018 lalu ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota berhasil mencatatkan volume rekor baru yaitu melampaui angka 200 ribu untuk pertama kalinya atau dengan jumlah sebesar 206.000 unit.

Baca Juga :   Pesan Menkeu kepada Direktur Eksekutif LPEI yang Baru

Selanjutnya, pada tahun 2019 ini ekspansi ekspor yang berhasil dilakukan TMMIN antara lain menambah destinasi ekspor ke negara-negara di kawasan Amerika Tengah dan Selatan serta beberapa negara Mekong.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics