Ada Ancaman Resesi, OJK Optimis Penggalangan Dana di Pasar Modal Tetap Tumbuh Tahun 2023
Meski ada ancamana resesi pada tahun 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat animo perusahaan untuk menggalang dana (fundraising) di pasar modal masih tetap tumbuh pada tahun 2023. Artinya, ekspansi bisnis masih dilakukan oleh pelaku usaha.
Kepala Eskekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi menyampaikan sepanjang tahun 2022 hingga 30 November, penghimpunan dana di pasar modal masih terjaga tinggi, yaitu sebesar Rp226,49 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 61 emiten. Di pipeline, masih terdapat 91 rencana Penawaran Umum dengan nilai sebesar Rp96,29 triliun dengan rencana Penawaran Umum oleh emiten baru sebanyak 57 perusahaan.
“Bagaimana dengan 2023? Kami masih cukup optimis growth-nya cukup baik, karena dari pipeline sebesar 91, saya rasa mungkin tidak terakomodir semua di 2022 dan akan di-carryover di 2023,” ujar Inarno dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (6/12).
Inarno juga menyampaikan OJK belum akan melakukan perubahan terkait dengan kebijakan auto reject asimetris dalam perdagangan saham di Bursa. Kebijakan ini mulai diterapkan sejak awal masa pandemi sebagai bentuk perlindugan investor di tengah pasar yang bergejolak saat itu.
“Saat ini kami masih menilai bahwa asymmetric auto rejection itu masih cukup relevan untuk dipertahankan mengingat atau mengantisipasi isu ketidakpastian ekonomi global kedepan. Namun, tentu saja kita selalu me-review dan merencankan untuk membuat kebijakan tersebut simetris namun secara bertahap sesuai dengan situasi kondisi yang kita hadapi,” ujarnya.