
Harga Saham BUKA di Bawah Harga IPO, Direksi: Fokus Kita Memperbaiki Kinerja Perusahaan

Kantor Bukalapak/Dok. Bukalapak
Harga saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) saat ini masih bergerak di bawah harga perdana Rp850 per saham. Direksi menyampaikan bahwa fluktuasi harga merupakan mekanisme pasar, tetapi yang bisa dilakukan manajemen adalah terus fokus memperbaiki kinerja bisnis perusahaan.
Pada perdagangan hari ini, Selasa (19/10), harga saham BUKA dibuka di level Rp715 per saham. Sempat menyentuh level terendah Rp680 per saham, pada penutupan sesi pertama harga saham BUKA berada di Rp700 per saham.
“Tentunya fluktuasi harga saham Bukalapak ini adalah sesuatu yang terus kita perhatikan, karena tujuan kita tentunya selalu ingin menciptakan nilai tambah buat pemegang saham kita,” ujar Rachmat Kaimuddin, Direktur Utama PT Bukalapak.com Tbk menjawab pertanyaan wartawan pada acara paparan publik, Selasa (19/10).
Meski harga saham masih berada di bawah harga IPO, Rachmat mengatakan kinerja bisnis Bukalapak dari waktu ke waktu terus mengalami perbaikan.
“Itulah yang bisa kita kendalikan di perusahaan dimana fokus kita di perusahaan itu tentunya adalah selalu memperbaiki atau selalu meningkatkan kinerja perusahaan dan so far kita bisa bilang performa Bukalapak itu aline dan kami juga optimis kedepannya juga akan terus seperti itu,” ujar Rachmat.
Selain memperbaiki sisi kinerja, menurut Rachmat, manajemen juga akan terus membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat dan investor.
Hal senada juga disampaikan oleh Teddy Oetomo. Presiden PT Bukalapak.com Tbk ini mengatakan pergerakan harga saham merupakan mekanisme pasar yang berada di luar kontrol manajemen. “Tetapi dari sisi manjamen kita terus fokus mengedepankan performa daripada perusahaan,” ujarnya.
Dalam paparan publiknya, Rachmat Kaimuddin mengatakan dari tahun ke tahun, sejak 2018 sampai dengan Juni 2021 pertumbuhan pendapatan Bukalapak naik 96% secara rata-rata tahunan dan itu didorong oleh bisnis O2O atau mitra Bukalapak. “Dan mitra Bukalapak ini rata-rata tahunannya dari periode yang sama itu naik 266%,” ujar Rachmat.
Sepanjang semester pertama 2021, Total Processing Value (TPV) Bukalapak mencapai Rp56,71 triliun, tumbuh 54,3% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp36,74 triliun.
Sejalan dengan pertumbuhan TPV, pendapatan Bukalapak sepanjang semester pertama 2021 juga naik 34,7% year on year menjadi sebesar Rp864 miliar, dari Rp641 miliar pada semester pertama 2020 lalu.
Rugi bersih berkurang dari Rp1,02 triliun pada semester pertama 2020 menjadi Rp763 miliar pada semester pertama 2021.
Rachmat mengatakan momentum pertumbuhan ini akan terus dijaga di masa-masa yang datang. “Tujuan kita di Bukalapak adalah ingin terus memberikan pertumbuhan yang sehat, berkualitas, berdasarkan solusi yang tepat dan bukan hanya dengan bermotorkan promosi dan subsidi. Kami meyakini Bukalapak berada di sektor yang tepat dan kami juga mempunyai platform yang baik, infrastruktur yang tepat dan sumber daya yang handal untuk terus menghasilkan kinerja perusahaan yang baik di masa-masa yang datang, ” ujar Rachmat.
Leave a reply
