IHSG Sentuh Rekor Tertinggi, Ketua OJK: Kepercayaan Masyarakat Sudah Pulih di Pasar Modal
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan kepercayaan masyarakat sudah pulih di pasar modal. Salah satu indikatornya adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah lebih tinggi dari level sebelum pandemi, bahkan mencapai level tertinggi baru.
“IHSG kita sudah mencapai level 6.804,94 atau tumbuh 3,4% year to date, dimana tahun lalu juga sudah di atas 6.000,” ujar Wimboh Santoso dalam seminar hari pers nasional, Selasa (8/2).
IHSG yang berada di level 6.804,94 merupakan level tertinggi baru (all time high) yang terjadi pada Senin kemarin, pasca rilis pertumbuhan ekonomi tahun 2021.
“Dapat kami simpulkan di pasar modal sudah bangkit dan sudah pulih. Masyarkat sudah percaya, dimana terendahnya pada masa pandemi kemarin sempat menyentuh level 3.937,63 yaitu 20 Maret 2020,” ujar Wimboh.
Pada sesi pertama perdagangan saham Selasa (8/2), IHSG bergerak di zona merah, turun sekitar 0,14% ke level 6.795,47 pada pukul 11.45 WIB.
Disamping kenaikan IHSG, kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal juga terlihat dari penggalangan dana melalui pasar modal. Wimboh mengatakan total penggalangan dana di pasar modal pada tahun 2021 lalu mencapai Rp363,3 triliun dari 185 penawaran umum. Pencapaian ini jauh lebih tinggi dibandingkan penggalangan dana di pasar modal pada tahun 2020 yang hanya Rp118,7 triliun.
“Ini menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat atau pengusaha untuk berusaha kembali sudah mulai bangkit ditunjukkan dengan rising fund di pasar modal ini,” ujarnya.
Pemulihan di pasar modal juga terlihat dari jumlah investor yang tumbuh signifikan. Wimboh mengatakan jumlah investor pasar modal pada tahun 2021 lalu mencapai 7,5 juta investor, tumbuh 93% dibandingkan tahun 2020 lalu. Sebagian besar yaitu 80% dari jumlah investor ini adalah investor milenial.
“Kita berhasil menarik para investor ritel, para anak muda untuk masuk di pasar modal. Ini menjadi basis pendalaman pasar keuangan yang luar biasa,” ujarnya.
Meski demikian, diakui Wimboh masih ada pekerjaan rumah terutama yang harus dikerjakan, diantaranya terkait pemerataan jumlah investor secara geografis. Saat ini, mayoritas investor pasar modal masih berada di Pulau Jawa.
“Persentase investor pasar modal di Pulau Jawa mencapai 69,83%. Tentunya kita harus lebih gencar lagi untuk kita campaign di luar pulau Jawa untuk bisa lebih tinggi lagi,” ujarnya.