Laba Bersih Bank Syariah Indonesia Naik 47,65% di Kuartal I-2023

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dalam kuartal I tahun 2023. Laba bersih mencapai Rp1,46 triliun atau tumbuh 47,65% year on year. BSI juga menyebut aset tumbuh capai Rp313,25 triliun atau tumbuh 15,47% year on year.
Adapun pembiayaan tumbuh mencapai Rp213,28 triliun tumbuh sebesar 20,15% year on year. Pembiayaan yang tumbuh sebesar 20,15% tersebut berfokus pada pembiayaan jangka panjang, prudent dan mendiversifikasi alternatif pembiayaan yang sesuai dengan segmen nasabah.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menyampaikan perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja positif dan sehat sepanjang Januari-Maret 2023 didukung oleh kesinambungan yang solid antara pendanaan dan pembiayaan.
“Alhamdulilah, BSI meraih kinerja yang menggembirakan sepanjang kinerja kuartal I tahun ini, dan secara berkesinambungan kami memperkuat fungsi intermediasi guna mendukung momentum pertumbuhan positif ekonomi,” ujar Hery dalam press conference Paparan Kinerja BSI Kuartal I/2023 pada Kamis (27/04/2023).
BSI juga mampu mengoptimalisasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dengan pencapaian sebesar Rp269,26 triliun, tumbuh 12,88% secara year on year. Angka ini didominasi oleh tabungan wadiah yang mencapai Rp43,53 triliun yang juga meningkat 19,73% secara year on year dari Rp36,34 triliun.
Tercatat, saat ini, total tabungan mencapai Rp115,12 triliun dan menjadikan BSI berada di peringkat ke-5 tabungan secara nasional. Pencapaian ini memberikan pengaruh positif terhadap rasio Cost of Fund (CoF) BSI menjadi 1,97%, karena tabungan wadiah yang memberikan impact efisiensi pengurangan biaya bagi hasil.
Selain itu, terkait pertumbuhan laba perseroan tersebut, Hery menyebut pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh pertumbuhan bisnis yang sehat dari segmen retail dan wholesale serta didukung oleh peningkatan dana murah, kualitas pembiayaan yang baik, efisiensi, dan efektivitas biaya, dan fee based income.
BSI mencatat rasio Return of Equity (ROE) sebesar 18,16%, rasio Return of Asset (ROA) sebesar 2,48% dan rasio BOPO (Biaya Operasional/Pendapatan Operasional) menjadi 69,65%. Artinya, dari sisi biaya, BSI mencatat efektifitas dan efisiensi.
“Kinerja perseroan tumbuh lebih baik juga didukung oleh strategic response yang tepat dan front loading di awal tahun ini, sehingga semua segmen bisnis tumbuh dan meningkat secara pasti,” lanjutnya.