Lewat Global Bond, Mandiri Raih US$ 500 Juta

0
573
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Bank Mandiri

Iconomics - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berhasil memperoleh dana US$ 500 juta melalui penerbitan instrumen obligasi atau global bond pada Selasa (5/5). Kupon yang ditawarkan Bank Mandiri sebesar 4,75%.

Kupon yang ditawarkan ini lebih tinggi dari global bond yang ditawarkan pemerintah awal April 2020 yang menawarkan kupon 3,9%. Sedangkan jangka waktu kontrak surat utang ini hingga 2025 atau memiliki tenor selama 5 tahun.

Dalam proses penawarannya, obligasi Bank Mandiri ini mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hampir 5 kali. Dari size yang ditawarkan Bank Mandiri sebesar US$ 500 juta, namun total permintaan investor mencapai US$ 2,4 miliar.

Menanggapi hasil ini, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, penerbitan ini menunjukkan betapa besarnya minat investor terhadap Indonesia meski kondisi pasar global masih terganggu pandemi Covid-19.

“Di tengah kondisi pasar global yang tidak pasti, banyaknya minat investor terhadap global bond yang diterbitkan BUMN ini menjadi bukti bahwa Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi menarik di dunia,” kata Erick dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (6/5).

Baca Juga :   Luhut Panjaitan: Butuh 14 hingga 21 Hari untuk Tekan Kasus Harian Covid-19

Karena fakta itu, Erick mendorong BUMN lain untuk terus kreatif dalam mencari pendanaan. Tidak hanya mengandalkan kucuran dana dari perbankan, penerbitan obligasi dalam dolar AS ini juga patut untuk ditiru.

Secara komposisi, investor yang membeli global bond Bank Mandiri ini berasal dari Asia sebanyak 66% dan 34% dari Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Serikat. Sebelum melakukan penerbitan, Bank Mandiri mendapat rating dari berbagai lembaga pemeringkat yaitu Baa2 Stable dari Moody’s, BBB- Negative dari S&P dan BBB- Stable dari Fitch.

Penerbitan global bond ini menyusul PT Hutama Karya (Persero) yang  sehari sebelumnya  juga sukses menerbitkan global bond sebesar US$ 600 juta dengan kupon yang ditawarkan sebesar 3,75%.

Dalam penawarannya, HK mencatat kelebihan permintaan hingga 6 kali dari nilai yang diterbitkan. Adapun Investor yang melakukan pembelian global bond berasal dari Asia (42%), Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (30%), dan Amerika Serikat (28%).

 

Leave a reply

Iconomics
Close