Market Cap Aset Kripto Kembali Naik Mencapai US$ 2 Triliun

0
422

Kenaikan sebagian besar aset kripto termasuk Bitcoin selama beberapa waktu terakhir menyebabkan nilai pasar kirpto kemblai terdongkrak. Kedepan, prospek harga aset digital ini masih menjanjikan.

Kapitalisasi pasar atau market cap aset kripto yang terdiri dari bitcoin dan altcoin kembali melewati US$2 triliun atau lebih dari Rp30.000 triliun.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan kapitalisasi pasar kripto kembali naik seiring dengan harga Bitcoin yang kembali bullish selama beberapa pekan terakhir. Aset kripto lain seperti Ether (ETH) juga mengalami kondisi yang sama. Pada Rabu (18/18), harga Bitcoin mencapai Rp650 jutaan dan Ether Rp44,5 jutaan.

“Mei lalu sempat terjadi penurunan harga Bitcoin dan altcoin. Saat itu, Bitcoin menyentuh Rp460 juta dan Ether Rp25 jutaan. Menjadi momen baik bagi trader untuk trader membeli aset kripto dengan harga murah. Sekarang terjadi kenaikan cukup signifikan yang membuat para trader mendapatkan keuntungan bagi yang memanfaatkan momen tersebut. Marketcap kripto menyentuh US$2 triliun ini karena selain dari retail juga dari dorongan berbagai institusi khususnya perbankan global mulai masuk ke investasi aset kripto,” kata Oscar dalam keterangan, Rabu (18/8).

Baca Juga :   Jumlah Investor Kripto Indonesia Mencapai 16,99 Juta per Februari, Tokocrypto: Pertumbuhan Trading Volume Naik 14%

Sebelumnya pasar aset kripto sempat mengalami tantangan pada Mei silam. Tetapi harga Bitcoin turun, ada beberapa momen penting yang terjadi di dunia blockchain. Terakhir ada Ether yang telah melakukan London Hard Fork menjalankan proposal EIP-1559. Sebanyak US$30 juta Ether dimusnahkan (burn).

“Burn merupakan salah satu upgrade yang dapat mendongkrak harga karena berkurangannya supply yang ada di market. Ini terjadi di Ether agar jaringan Ethereum lebih luas, sehingga lebih efisien,” katanya.

Sebelumnya, sejarah baru telah tercatat. El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang resmi. Negara lain juga menyatakan akan menyusul.

Selain itu, JP MOrgan dan Bank of America juga menjadi bank pertama yang mengelola Bitcoin dan altcoin sebagai produk investasi. Ini terjadi karena tingginya permintaan klien atau customer tentang investasi Bitcoin di Amerika Serikat. Selain dari itu tercatat ada beberapa bank lain juga tertarik melakukan hal serupa mengikuti langkah dari Bank JP Morgan dan Bank of America.

Baca Juga :   Terbitkan Aturan Baru, Bappebti Kembali Perketat Syarat Permodalan Bagi Penyelenggara Perdagangan Kripto

Baru-baru ini, Pemerintah Amerika Serikat juga akan menerapkan pajak aset kripto. Rancangan Undang-undang telah dibuat. Meski aturan ini banyak ditentang, namun menurut Oscar hal ini menandakan bahwa pemerintah USA telah menanggapi serius tentang bisnis aset kripto.

“Penetapan pajak itu menandakan bahwa permintaan aset kripto di AS tinggi sekali dan semakin diakui legalitasnya di AS,” katanya.

Kedepan, permintaan aset kripto akan terus terjadi. Bahkan, Bitcoin dan ETH dan sejumlah aset kripto lain juga masih akan tercatat meningkat pada beberapa hari ke depan.

Saat ini, inovasi dari aset kripto sendiri mulai merambah ke dunia game dan memunculkan istilah baru yaitu gamefi. “GameFi”, menggabungkan game dan DeFi menjadi satu kata.  Ini adalah mekanisme keuangan di mana pengguna dapat memperoleh keuntungan dengan bermain game. Istilah populer lainnya untuk sektor ini adalah model “play-to-earn”. Inovasi di bidang blockchain terus bermunculan dan merambah berbagai industri lainnya.

 

Leave a reply

Iconomics