Mitratel Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 9,1% di Kuartal I-2023

0
254
Reporter: Maria Alexandra Fedho

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) membukukan laba bersih yang meningkat sebesar 9,1% pada kuartal I tahun 2023. Laba bersih meningkat dari Rp459 miliar pada kuartal I tahun 2022 menjadi Rp501 miliar pada kuartal I tahun 2023. Pendapatan pun meningkat sebesar 9,9% secara year on year dari Rp1,87 triliun menjadi Rp2,06 triliun.

Adapun pendapatan tersebut didorong dari pendapatan segmen Tower Leasing yang tercatat sebesar Rp1,73 triliun atau tumbuh 18,8% dibanding kuartal-I 2022.

“Pertumbuhan pendapatan ini didorong oleh penambahan tenant dan kolokasi termasuk akuisisi Menara Indosat pada kuartal pertama tahun ini,” jelas Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko pada Rabu (03/05/2023).

Tak hanya dari segmen Tower Leasing, pendapatan juga didorong oleh segmen reseller sebesar Rp154 miliar, Fiber sebesar Rp34 miliar, dan Tower Related Business sebesar Rp128 miliar.

Tedy, sapaan Theodorus, mengatakan bahwa di tahun ini pihaknya melanjutkan pertumbuhan bisnis organik dan anorganik untuk mengkreasikan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan.

“Kami juga memperluas bisnis ekosistem menara, termasuk serat optik dan listrik ke menara sebagai bagian dari strategi kami untuk memperkuat posisi produk kami pada akhir kuartal pertama 2023,” lanjutnya.

Baca Juga :   Ekspansi dan Efisiensi Berhasil Dongkrak Pendapatan dan Laba Mitratel

Adapun pada tahun 2022 lalu, Mitratel melakukan akuisisi menara telekomunikasi dan serat kabel optik yang berdampak positif pada pertumbuhan pendapatan Tower Leasing dan mendapatkan sumber pendapatan terbaru dari fiber optic. Kini portofolio fiber hingga Maret berhasil mendapatkan Rp34 miliar dari yang sebelumnya pada kuartal pertama tahun lalu, segmen ini belum mendapatkan pendapatan.

Tercatat pada kuartal-I 2023 ini, Mitratel telah membangun 105 menara baru dan mengakuisisi 997 menara. Hingga Maret 2023, Mitratel memiliki 36.439 menara yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, 15.278 diantaranya di Jawa, dan 21.161 berada di luar Jawa.

Tedy menyebut kunci pertumbuhan portofolio baru ini didorong oleh kemitraan strategis yang mengakselerasi go to market atau mendapatkan pesanan dari operator seluler serta aksi korporasi anorganik.

Di tahun 2023 ini, pihaknya menargetkan pendapatan hingga akhir tahun 2023 dapat tumbuh sebesar 11% jika dibandingkan dengan pendapatan tahun 2022 sebesar Rp7,73 triliun. Untuk dapat mencapai target tersebut, Teddy menyebutkan menerapkan berbagai strategi pemasaran untuk merespon perubahan dalam memenuhi permintaan konsumen diantaranya adalah membentuk tim pemasaran yang dibekali analitycal tools.

Leave a reply

Iconomics