Pendapatan Naik, Laba Bersih PGN Jeblok 27,4%

0
160

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Sub Holding Gas Pertamina membukukan laba bersih sebesar US$86,03 juta atau sekitar Rp1,2 triliun (kurs:15 ribu) pada kuartal pertama tahun 2023. Perolehan laba bersih tersebut anjlok sekitar 27,4% dibanding US$118,54 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Anjloknya laba bersih emiten dengan kode saham PGAS ini justru terjadi saat pendapatannya naik 11,56% dari US$836,91 juta pada kuartal pertama tahun 2022 menjadi US$933,74 juta pada kuartal pertama tahun 2023 ini.

Mengutip keterangan resmi perusahaan, secara operasional, volume lifting minyak & gas meningkat 7% menjadi 27.568 BOEPD dari 26.885 BOEPD pada kuartal pertama 2022 karena adanya tambahan produksi & lifting Blok Fasken.

Produksi minyak & gas naik 3% sebesar 28.685 BOEPD, transportasi minyak juga menunjukkan kenaikan kinerja cukup signifikan yang mencapai 15.718 BOEPD atau naik 66% Ytd. Demikian juga, kinerja LPG processing mencapai sebesar 10.846 Ton.

“Dari sisi penjualan gas ke Pelanggan selama periode Januari-Maret 2023, telah mencapai 976 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi sebesar 1.438 MMSCFD, yang terdapat peningkatan transmisi gas untuk kebutuhan industri, PLN, dan pupuk, diantaranya di ruas Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Kalimantan,” jelas Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto, dalam keterangan resmi yang dikutip, Selasa (2/5).

Baca Juga :   Hingga September 2022, PGN Bukukan Laba Bersih US$311 Juta

Menurut Haryo, bisnis PGN terus bertumbuh. PGN juga terus menjaga kinerja di segala aspek dengan menjalankan program cost saving melalui inovasi, improvement dan peningkatan efisiensi di setiap aktivitas perseroan agar utilisasi gas bumi nasional semakin handal sebagai energi yang bersih dan ramah lingkungan pada masa transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE).

“Melalui kinerja Sub Holding Gas Grup, PGN mengoptimalkan pemenuhan pasokan gas dan kinerja layanan migas dengan komitmen HSSE untuk mencegah fatal insiden, yang salah satunya dengan melakukan assessment asset integrity management dan meningkatkan pengawasan semua kegiatan yang memiliki risiko tinggi,” tutup Haryo.

TagsPGN

Leave a reply

Iconomics