Perusahaan Tambang Nikel Milik Politikus PDI Perjuangan Resmi Melantai di BEI

0
395

Dengan kode saham  NICE, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 9 Januari 2023. Perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Kendari, Sulawesi Tenggara ini merupakan perusahaan tercatat ke-3 pada tahun 2024 ini.

Sebelum Initial Public Offering (IPO, berdasarkan Akta No. 8/2023 tanggal 1 September 2023, Anggaran Dasar Perseroan, sebanyak 51% saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk dimiliki oleh PT Sungai Mas Minerals (SMM). SMM merupakan anak usaha dari PT Dwidaya Mega Investama yang dikendalikan oleh Herman Herry Adranacus.

Herman Herry merupakan politikus PDI Perjuangan kelahiran Ende, Flores. Sejak tahun 2004 hingga saat ini, ia menjadi anggota DPR RI daerah pemilihan NTT II yang meliputi beberapa kabupaten di Pulau Timor, Sumba, Rote dan Sabu.

Pada pemilihan umum tahun 2024, pria kelahiran 26 November 1962 itu “pensiun” maju dalam kontestasi pemilihan legislatif.

Namun, posisinya kemudian digantikan Stevano Rizky Adranacus. Putranya ini maju sebagai calon legislatif dari PDI-Perjuangan di daerah pemilihan yang sama.

Baca Juga :   Sah, Dony Maryadi Oekon Gantikan Bambang Wuryanto Jadi Wakil Ketua Komisi VII

Stevano Rizky Adranacus juga merupakan direktur utama PT Adhi Kartiko Pratama Tbk.

Pada seremoni pencatatan perdana saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk., Selasa (9/1), hadir juga Pramono Anung Wibowo, politikus PDI-Perjuangan yang kini duduk sebagai Sekretaris Kabinet.

Selain itu, hadir juga dalam sermoni pencatatan perdana ini, bupati Minahasa Utara, Joune Ganda yang juga merupakan kader PDI-Perjuangan.

Performa Saham Hari Pertama

PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. melepaskan sebanyak 1,2 miliar saham kepada publik yang merupkan saham lama. Pihak yang menjual saham tersebut adalah PT Sungai Mas Minerals (SMM) dan PT Inti Mega Ventura (d/h PT Mitra Marina Internasional) (IMEV) masing-masing sebanyak 608.202.000 saham. Kedua perusahaan ini disebut sebagai Penjual.

Dengan harga penawaran Rp438 per saham, dana yang diraup Penjual dari Penawaran Umum Perdana ini mencapai Rp532,78 miliar.

Karena seluruh saham yang ditawarkan merupakan milik Para Pemegang Saham Penjual, seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham atau IPO akan diterima oleh Penjual alias tak diterima oleh PT Adhi Kartiko Pratama Tbk.

Baca Juga :   Menunggu Sikap PDI Perjuangan Silaturahmi dengan PKS dan Capres, Ini Kata Masinton

“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan dan dukungan seluruh investor baik dari investor strategis dalam hal ini LX International Corp (LXI), investor institusi maupun masyarakat yang telah berpartisipasi pada IPO AKP sehingga berhasil tercapainya oversubscribed sebanyak 15,72 kali,” ujar Stevano Rizky, putra Herman Herry dari podium Main Hall BEI pada seremoni pencatatan perdana, Selasa (9/1).

Saham NICE juga, tambahnya, telah ditetapkan sebagai efek syariah melalui Keputusan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Kami berdedikasi menyedikan biji nikel berkualitas tinggi kepada pelanggan kami dan kami akan terus berupaya menjadi perusahaan yang bertanggung jawab dan memberikan dampak positif bagi seluruh stakehoders dari usaha kami,” ujar Stevano.

Menurutnya, aksi korporasi ini juga meruakan langkah penting bagi Perseroan untuk mewujudkan  visi perusahaan menjadi pemain unggul dalam pertambangan dan pengolahan biji nikel di Indonesia dengan menekankan kegiatan pertambangan berstandar kelas dunia (world-class mining standards).

“IPO AKP ini juga sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung rencana jangka panjang Indonesia terkait hilirisasi industri nikel. Kami juga akan turut berparitisipasi dalam inisiatif global ESG,” ujar Stevano.

Baca Juga :   Harga Patokan Ekspor Konsentrat Tembaga Naik per Januari 2020, Apa Lagi yang Naik?

Hari pertama debutnya di lantai Bursa, harga saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (NICE) dibuka pada harga Rp 450 per saham atau naik 2,7% dari harga perdana.

Harga sahamnya terus naik hingga mencapai level tertinggi Rp545 per saham hingga pukul 10.00 WIB.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics