Prospek Sektor Pertanian Kian Cerah, Delta Giri Wacana Tbk Resmi Melantai di BEI

David Yaory, pemilik sekaligus Presiden Direktur PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG)
Di mata David Yaory, sektor pertanian kian cerah, seiring dengan ketersediaan pangan yang menjadi isu penting umat manusia saat ini.
Karena itu, David mengantarkan perusahaan miliknya, PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) ke Bursa Efek Indonesia [BEI]. Perusahaan yang beroperasi sejak 2001 itu itu meraup dana Rp202,94 miliar dari penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering [IPO].
“Kami meyakini bahwa prospek bisnis kami kedepan akan sangat atraktif dan strategis terutama karena ketahanan pangan saat ini menjadi isu global yang sangat penting termasuk di Indonesia,” kata David yang juga sebagai Presiden Direktur PT Delta Giri Wacana Tbk di Main Hall BEI, Senin, 13 Januari.
David merupakan pemilik 72,25 persen saham PT Delta Giri Wacana Tbk. Selain dia, pemilik lainnya adalah PT Agro Jaya Mandiri sebanyak 12,75%.
Sementara jumlah saham investor publik sebanyak 15%.
David mengatakan, bisnis utama PT Delta Giri Wacana Tbk adalah perdagangan produk argo, seperti pestisida, pupuk, alat pertanian serta distribusi internal yang berfokus pada industri pendukung dalam mencapai ketahanan pangan nasional.
Ia mengatakan, Pemerintah di berbagai negara termasuk Indonesia saat ini merespons dan menindaklanjuti isu ketahanan pangan dengan berbagai program dalam mencapai ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat.
“Untuk itu menjadi penting bagi kami selaku pelaku industri untuk mendukung tercapainya ketahanan pangan dengan menghadirkan produk-produk bermutu dan inovatif,” ujarnya.
David mengatakan, di tengah upaya pemerintah mendorong swasembada pangan, Perseroan ingin memastikan bahwa visi bisnisnya selaras dengan tujuan besar ini.
“Untuk itu kami akan terus memperkuat keunggulan kompetitif kami dengan memanfaatkan teknologi dalam setiap aktivitas bisnis kami, meningkatkan kapasitas manufaktur, memperkuat rantai pasok serta memaksimalkan strategi inventori yang efektif. Kami juga berkomitmen untuk memperluas jangkauan produk kami hingga seluruh wilayah kantong pertanian di Indonesia guna memastikan kami dapat menjadi tuan rumah di negara sendiri,” ujarnya.
Sekitar 53,2% dana hasil IPO ini digunakan untuk pemenuhan modal kerja yaitu pembelian bahan baku pembuatan pestisida.
Kemudian, sekitar 46,8% akan disetorkan Perseroan kepada PT Fertilizer Inti Technology dalam bentuk penyertaan modal yang akan digunakan untuk pemenuhan modal kerja PT Fertilizer Inti Technology untuk rencana pembelian bahan baku pembuatan pupuk.