Sesuai Perkiraan, BI Masih Pertahankan BI Rate dalam RDG Agustus

0
41

Sesuai perkiraan ekonom, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 20 dan 21 Agustus 2024, memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada 6,25%.

Demikian juga, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5,50%, dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 7,00%.

“Keputusan ini tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability yaitu untuk penguatan lebih lanjut stabilitasi nilai tukar Rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025,” ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (21/8).

Sementara itu, tambah Perry, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga.

Sebelumnya, Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro  mengatakan, Bank Indonesia masih menunggu arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve.

“Kita berpandangan [BI Rate] masih ditahan, karena masih melihat perkembangan Fed Fund Rate,” ujar Chief Economist Bank Mandiri, Andry saat dihubungi Theiconomics.com, Selasa (20/8).

Baca Juga :   Turunnya BI7DDR Hingga DP Rumah Nol Persen, Saatnya Beli Rumah?

Ekspektasi pasar memperkirakan The Fed menurunkan Fed Fund Rate pada Federal Open Market Committee (FOMC) September.

Bila The Fed memangkas suku bunga acuannya pada September, maka menurut Asmoro, kemungkinan dalam RDG Oktober Bank Indonesia baru menurunkan BI Rate.

Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) juga mengatakan BI mempertahankan BI rate menunggu arah kebijakan The Fed.

“Memang betul Rupiah saat ini sudah menguat, inflasi domestik terkendali, namun kami melihat BI masih akan menantikan pergerakan The Fed,” ujar Katarina kepada Theiconomics.com.

Menurutnya, di tengah kondisi pasar global yang dinamis, BI tetap pro-stabilitas, tidak terburu-buru bergerak karena berisiko terhadap volatilitas Rupiah.

BI Rate berada di level 6,25% sejak RDG April 2024. Dalam RDG Juli 2024, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan inflasi domestik yang rendah dan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi memang memberikan ruang bagi BI untuk menurunkan BI Rate.

Leave a reply

Iconomics