KBank Membidik Peluang Pertumbuhan di Asean

0
25

KBank menilai Indonesia sebagai pasar yang potensial di kawasan Asean. KBank tidak hanya memperkuat kehadirannya di Indonesia tetapi juga membentuk masa depan keuangan Asean dan kemitraan yang lebih luas di kawasan MEA+3.

“Ketahanan ekonomi dan posisi strategis Indonesia di Asean menjadikannya pasar yang penting bagi aspirasi regional kami. Kepemilikan mayoritas kami pada Bank Maspion ditujukan untuk mendukung aspirasi ekonomi para pelaku bisnis Indonesia sekaligus mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan integrasi yang lebih mendalam di seluruh Asean,” kata Executive Vice President of KBank dan President Commissioner of PT Bank Maspion Indonesia Tbk, Chat Luangarpa dalam keterangannya.

Menjelang MEA 2025, KBank berkomitmen untuk berkontribusi dalam mewujudkan Asean yang lebih terintegrasi dan kompetitif. Dengan memberikan solusi keuangan yang terpersonalisasi, membina hubungan bilateral, dan memanfaatkan keahlian regionalnya, KBank bertekad untuk memberdayakan bisnis dan masyarakat agar berkembang dalam ekosistem ekonomi yang saling terhubung, guna memastikan kemajuan bersama di seluruh kawasan.

Produk Domestik Bruto (PDB) Asean diproyeksikan tumbuh sebesar 4,5% pada 2025. Kondisi ini memposisikannya sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi regional di Asia.

Baca Juga :   4 Langkah untuk Memajukan Kerja Sama BIMP-EAGA

Indonesia memainkan peran krusial dalam dinamika regional, berbekal fundamental ekonomi yang kuat dan proyeksi pertumbuhan PDB sebesar 5,0 % pada 2025 yang didukung oleh meningkatnya konsumsi publik dan investasi. Sementara itu, inflasi diperkirakan mencapai 2,5% pada 2025, konsisten dengan target Bank Indonesia yang berkisar 1,5% – 3,5%.

Dari perspektif geopolitik, lanskap pascapemilihan presiden Amerika Serikat berpotensi mengakibatkan pergeseran kebijakan perdagangan dan prioritas investasi yang menciptakan tantangan sekaligus peluang bagi Asean. Saat AS mengkalibrasi ulang kebijakan luar negerinya, posisi strategis Asean dalam rantai pasokan global dapat memperoleh signifikansi yang lebih besar. Bagi Indonesia, kemungkinan dampaknya akan terbatas mengingat ketergantungan pada perdagangan global relatif rendah. Daya tarik investasi yang didukung sumber daya alam melimpah serta pertumbuhan konsumsi yang kuat akan menjadi pendorong utama kinerja ekonomi Indonesia selama lima tahun ke depan.

Leave a reply

Iconomics